Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Itikaf, Kapan Waktunya? Bagaimana Ajaran Nabi Muhammad Saw?

- 21 April 2022, 08:27 WIB
Penjelasan Tentang Itikaf, Apa yang perlu diketahui? Kapan Waktunya? Bagaimana Ajaran Nabi Muhammad Saw?
Penjelasan Tentang Itikaf, Apa yang perlu diketahui? Kapan Waktunya? Bagaimana Ajaran Nabi Muhammad Saw? /Instagram @alhaqq95

JURNAL MEDAN - Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui terkait Itikaf atau Iktikaf di bulan Ramadhan. Kapan waktunya dan bagaimana ajaran Nabi Saw?

Seperti diketahui Nabi Muhammad Saw mengajarkan hal-hal yang perlu diketahui dan dikerjakan ketika Itikaf atau Iktikaf di bulan Ramadhan.

Definisi Itikaf/Iktikaf berasal dari bahasa Arab akafa yang berarti menetap, mengurung diri, dan terhalangi, khususnya 10 malam terakhir.

Baca Juga: 7 Amalan Malam Lailatul Qadar, Lakukan di 10 Hari Terkahir Bulan Ramadhan 2022, Seperti Itikaf dan Bersedekah

Dalam konteks ibadah, Iktikaf adalah berdiam diri di masjid untuk mencari ridho Allah dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya.

Hikmah Itikaf

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di 10 malam terakhir dalam rangka beribadah kepada Allah dan mencari malam Lailatul Qadar.

Apabila seorang ingin beritikaf selama semalam, hendaknya dia masuk ke dalam masjid sebelum waktu Maghrib dan keluar setelah waktu Subuh.

Berikut ajaran Nabi Saw pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan tiba:

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Kamis 21 April 2022: Kamu Butuh Ruang Untuk Menenangkan Diri

1. Mengencangkan ikat pinggangnya dan meninggalkan istri beliau untuk fokus Iktikaf.

2. Membangunkan anggota keluarga untuk menegakkan shalat sehingga beliau tidak membiarkan seorang anggota keluarga yang mampu melakukan qiyam Ramadhan.

3. Menghidupkan malamnya dengan shalat, dzikir, dan membaca Alquran.

4. Sungguh-sungguh beribadah melebihi
kebiasaan beliau di bulan-bulan yang lain.

5. Beritikaf di masjid melaksanakan ibadah dan memfokuskan hati untuk bertafakkur dan mengambil ibrah.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri 2022, Tema: Raih Kemenangan dengan Amal Shalih yang Semakin Bertambah

Waktu Itikaf

Berdiam diri di masjid untuk melakukan
ketaatan kepada Allah dengan niat itikaf
adalah ibadah agung yang selaras dengan perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tidak ada ketentuan terkait batas minimal untuk beritikaf menurut mayoritas ulama.

Dengan begitu, boleh beritikaf selama
sehari; semalam; beritikaf sekadar untuk
melaksanakan dua atau tiga shalat di
masjid; beritikaf dari shalat Subuh hingga matahari mulai meninggi; atau yang semisal.

Syaikh Ibn Baz rahimahullah mengatakan, "Itikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah ta’ala, baik dilakukan dalam waktu yang lama maupun singkat, karena sepengetahuan saya tidak terdapat dalil yang menetapkan batas waktu itikaf, entah itu selama sehari, dua hari, atau lebih dari itu. Itikaf adalah ibadah yang dianjurkan kecuali jika seseorang melakukan nadzar untuk beri’tikaf. Dengan begitu, itikaf menjadi suatu ibadah yang wajib ditunaikan. Dan ketentuan yang sama dalam ibadah ini
berlaku bagi pria dan wanita.”

Baca Juga: Teks Ceramah atau Kultum Ramadhan, Mencari dan Meraih Lailatul Qadar di Sepuluh Malam Terakhir

Waktu memulai itikaf

Sepuluh malam terakhir Ramadhan dimulai saat terbenamnya matahari di hari kedua puluh bulan Ramadhan, yaitu pada saat malam kedua puluh satu.

Setiap orang yang ingin beritikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan atau beritikaf di awal, dia mesti masuk ke dalam tempat itikaf di dalam masjid sebelum waktu Maghrib.

Hakikat itikaf

Tujuan itikaf adalah menyibukkan hati
dengan beribadah kepada Allah ta’ala.

Memutus kesibukan bersama makhluk dan hanya fokus kepada-Nya semata. Sehingga perhatian hanya tertuju kepada Allah.

Baca Juga: 5 Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Tingkatkan Ibadah di Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan 1443 H atau 2022

Seluruh lintasan hati berdzikir kepada-Nya, bertafakkur meraih keridhaan-Nya dan melakukan segala sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

Sumber: Buku Pintar Ramadhan - Kumpulan Twit Seputar Ramadhan oleh Syekh Muhammad Shalih al-Munajjid.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah