"Barangsiapa yang puasa Ramadhan kemudian ia mengikutinya dengan puasa 6 hari dibulan Syawal maka seakan-akan ia puasa sepanjang tahun."
Guru Besar bidang Aqidah di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia, Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr, menjelaskan keutamaan puasa Syawal dalam bukunya "Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid".
Puasa Syawal selama 6 hari bisa dilakukan di awal atau pertengahan Syawal atau di akhir Syawal. Yang penting puasa 6 hari tersebut semuanya di bulan Syawal.
Hadist diatas menunjukkan keutamaan puasa Syawal. Sebab, satu kebaikan akan ditulis pahala 10 kebaikan dan satu tahun jumlah harinya adalah sebanyak 360 hari.
Hitungannya sebagai berikut. 30 hari puasa Ramadhan akan mendapatkan 300 kebaikan karena dikalikan dengan 10 pahala/kebaikan.
Sedangkan puasa 6 hari mendapatkan 60 kebaikan. Sehingga jika dijumlahkan 300 kebaikan ditambah 60 kebaikan, makanya jumlahnya 360 kebaikan, sama dengan hitungan hari dalam 1 tahun.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, "Maka seakan-akan ia puasa sepanjang tahun."
Karena apabila ada seorang yang setiap tahun ia berpuasa Ramadan kemudian puasa 6 hari dibulan Syawal, maka seakan-akan sepanjang zaman ia berpuasa.