Usai Puasa Ramadhan, Lanjutkan dengan Puasa Syawal 6 Hari, Dihitung Sama dengan Puasa Setahun

- 2 Mei 2022, 16:47 WIB
Usai Puasa Ramadhan, Lanjutkan dengan Puasa Syawal 6 Hari, Dihitung Sama dengan Puasa Setahun
Usai Puasa Ramadhan, Lanjutkan dengan Puasa Syawal 6 Hari, Dihitung Sama dengan Puasa Setahun /nu.or.id

JURNAL MEDAN - Usai puasa Ramadhan selama 30 hari umat muslim sangat dianjurkan untuk melakukan puasa Syawal selama 6 hari yang sama dengan puasa setahun.

Puasa Syawal 6 hari yang dilengkapi dengan puasa Ramadhan 30 hari, jika dihitung-hitung setara dengan puasa selama setahun. Kok bisa ya?

Banyak umat Islam tatkala masuk bulan Syawal seakan-akan bebas dan balas dendam makan dan minum yang selama Ramadhan dilarang.

Baca Juga: 5 Potret Cantik Alisia Rininta, Bintang Terpaksa Menikahi Tuan Muda Saat Rayakan Idul Fitri 1443 Hijriah

Akibatnya, saat bulan Syawal tiba, banyak meninggalkan sunnah nabi yaitu puasa 6 hari yang disebut puasa Syawal.

Puasa sunnah Syawal berlaku tanggal 2 hingga 30 Syawal bulan Hijriah.

Sayangnya, seringkali banyak umat Islam yang menunaikan ibadah puasa ini menunda-nunda alias tidak segera dikerjakan.

Akibatnya, banyak yang tidak sempat mengerjakan. Padahal, pahalanya besar sebaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barangsiapa yang puasa Ramadhan kemudian ia mengikutinya dengan puasa 6 hari dibulan Syawal maka seakan-akan ia puasa sepanjang tahun."

Baca Juga: 5 Zodiak Rawan Selingkuh, Ada yang Manja, Sensitif, Emosional, Suka Cari Perhatian, dan Diperlakukan Bak Raja

Guru Besar bidang Aqidah di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia, Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr, menjelaskan keutamaan puasa Syawal dalam bukunya "Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid".

Puasa Syawal selama 6 hari bisa dilakukan di awal atau pertengahan Syawal atau di akhir Syawal. Yang penting puasa 6 hari tersebut semuanya di bulan Syawal.

Hadist diatas menunjukkan keutamaan puasa Syawal. Sebab, satu kebaikan akan ditulis pahala 10 kebaikan dan satu tahun jumlah harinya adalah sebanyak 360 hari.

Hitungannya sebagai berikut. 30 hari puasa Ramadhan akan mendapatkan 300 kebaikan karena dikalikan dengan 10 pahala/kebaikan.

Baca Juga: 5 Potret Lebaran Idul Fitri Alessia Cestaro, Pemain Terpaksa Menikahi Tuan Muda Saat Berkumpul Bareng Keluarga

Sedangkan puasa 6 hari mendapatkan 60 kebaikan. Sehingga jika dijumlahkan 300 kebaikan ditambah 60 kebaikan, makanya jumlahnya 360 kebaikan, sama dengan hitungan hari dalam 1 tahun.

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, "Maka seakan-akan ia puasa sepanjang tahun."

Karena apabila ada seorang yang setiap tahun ia berpuasa Ramadan kemudian puasa 6 hari dibulan Syawal, maka seakan-akan sepanjang zaman ia berpuasa.

Keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah

Sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada hari-hari yang amal shalih pada hari-hari tersebut lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melebihi 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah’, maka para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal tersebut lebih baik dibandingkan dengan jihad dijalan Allah Ta’ala?"

Baca Juga: Profil dan Biodata Terbaru Agoye Mahendra, Aktor Asal Medan yang Makin Moncer di Terpaksa Menikahi Tuan Muda

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Amal shalih pada hari-hari tersebut lebih utama daripada berjihad dijalan Allah, kecuali seorang yang keluar berjihad membawa hartanya dan berangkat sendiri berjihad dan tidak kembali lagi.'” (HR. Bukhari)

Syaikh Abdurrazzaq menyebutkan hadits yang umum tentang keutamaan amal shalih pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Dan penyebutan hadits ini dalam bab keutamaan puasa karena diantara bentuk amal shalih yang dianjurkan untuk dikerjakan pada 10 pertama di bulan Dzulhijjah yaitu berpuasa.

Karena puasa adalah salah satu amal shalih. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan secara umum dalam hadits ini:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

"Tidak ada hari-hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah untuk dilakukan pada hari-hari tersebut melebihi 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah."

Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah dan Tata Krama: Dilaksanakan di Lebaran Pertama Usai Sholat Idul Fitri

Diantara amal shalih adalah berpuasa. Dan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah hari terbaik dalam setahun.

Sebagaimana 10 terakhir di bulan Ramadhan adalah malam-malam terbaik sepanjang tahun.

Pada siang hari terbaik sepanjang tahun adalah 10 pertama di bulan Dzulhijjah dan malam-malam terbaik adalah 10 terakhir di bulan Ramadhan.

Karena pada 10 terakhir di bulan Ramadhan ada malam lailatul qadar. Malamnya lebih baik daripada 1.000 bulan.

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83: Kerap Dibaca Saat Ziarah Kubur di Lebaran Pertama Usai Sholat Idul Fitri

Pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah hari Arafah. Hari ini adalah hari yang terbaik sepanjang tahun.

Dari sini kita ketahui bahwa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang sangat mulia, hari-hari yang penuh berkah dan hari-hari terbaik untuk seorang memperbanyak amal shalih pada hari-hari tersebut.

Seyogyanya bagi setiap muslim apabila mendapatkan hari-hari tersebut untuk memanfaatkan dengan memperbanyak amal shalih dan lafadz hadits yang disebutkan oleh penulis kitab ini Rahimahullah adalah lafadz hadits Tirmidzi dalam kitab Jami’ At-Tirmidzi.

Adapun lafadz hadits Bukhari yaitu:

مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ؟ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ؟ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ

"Tidak ada amal yang lebih afdhal untuk dikerjakan melebihi hari-hari ini (yaitu 10 pertama di bulan Dzulhijjah), para sahabat bertanya, ‘Bahkan dibandingkan dengan jihad, Ya Rasulullah?’ Maka Rasul mengatakan, ‘Bahkan dibandingkan dengan jihad, kecuali seorang yang pergi sendiri membawa hartanya, dan tidak kembali tidak kembali lagi." (HR. Bukhari)

Baca Juga: 9 Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri Menurut Ajaran Rasulullah, Ini Penjelasan Buya Yahya

Hadits ini menunjukkan keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan besarnya kedudukan hari-hari tersebut.

Amal shalih yang terbaik dilakukan yaitu pada hari-hari tersebut.

Bagi setiap muslim hendaklah antusias untuk memperbanyak amal shalih pada hari-hari tersebut dan diantara amal shalih yang baik dilakukan yaitu berpuasa.

Oleh karena itu penulis kitab ini, Al-Mundziri Rahimahullah menyebutkan hadits ini pada bab yang berkenaan tentang keutamaan-keutamaan puasa.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x