Naskah Khutbah Jumat Singkat Padat Penuh Makna, Tema: 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah

- 31 Mei 2022, 19:17 WIB
Naskah Khutbah Jumat Singkat Padat Penuh Makna, Tema: 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah. Foto: Masjid Dian Al Mahri atau Kubah Mas, Depok, Jawa Barat
Naskah Khutbah Jumat Singkat Padat Penuh Makna, Tema: 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah. Foto: Masjid Dian Al Mahri atau Kubah Mas, Depok, Jawa Barat /Ahmad Fiqi Purba/Jurnal Medan

JURNAL MEDAN - Contoh naskah khutbah Jumat singkat padat dan penuh makna dapat anda temukan dalam artikel berikut ini.

Adapun contoh naskah khutbah Jumat kali ini membahas tentang tema 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah.

Contoh khutbah Jumat ini masih berkaitan dengan ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan, apakah kita tetap istiqamah menjalankannya selepas bulan suci tersebut.

Diketahui, pada bulan Ramadhan ummat muslim selama satu bulan penuh terlihat meningkatkan amal ibadah mereka.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Singkat Padat Bulan Syawal, Tema: 3 Pelajaran Hidup dari Kekalahan di Perang Uhud

Seperti membaca Al Quran atau Tadarus, sholat lima waktu, sholat sunnah, sholat Tarawih, Witir hingga bersedakah.

Dilansir dari chanel YouTube Zam Channel, inilah contoh naskah khutbah Jumat dengan tema 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah:

Naskah Khutbah Jumat Singkat Padat Penuh Makna, Tema: 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah
Naskah Khutbah Jumat Singkat Padat Penuh Makna, Tema: 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah drive.google.com

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Marilah dalam kesempatan yang berbahagia ini, pada hari yang mulia ini, di bulan peningkatan ini, serta di tempat yang paling mulia di muka bumi ini, kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya semampu kita.

Sebab hanya dengan takwalah, di dunia kita akan memperoleh kebahagian, dan di akhirat kelak mendapatkan kemuliaan.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Selain menguatkan ketakwaan kepada Allah Taala, kita juga wajib untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya karena senantiasa terus mendapatkan kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu persatu.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru dan Menyentuh Hati: Tugas Manusia dan Tujuan Penciptaannya di Dunia

Walau kita, misalnya saat ini sedang menghadapi permasalahan dan cobaan besar dalam kehidupan, namun yakinlah nikmat Allah Taala lebih besar dari masalah dan cobaan yang kita hadapi.

Dengan mensyukuri nikmat Allah juga akan mampu merubah kehidupan kita lebih baik di masa mendatang. Karena Allah tidak akan merubah nasib atau keadaan kita sendiri kecuali diri kita yang memiliki tekad untuk merubahnya.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Di antara kenikmatan yang harus kita syukuri saat ini adalah diberinya umur panjang oleh Allah Taala sehingga kita masih bisa menikmati dan melewati bulan suci Ramadhan. Saat ini juga, kita diberi kesempatan untuk bisa berjumpa dengan bulan Syawal.

Sebuah bulan bahagia bagi umat Islam seluruh dunia untuk merayakan kesuksesan dalam menjalankan perintah Allah Taala yakni berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan.

Hal ini bisa menjadi momentum awal bagi kita untuk terus menjaga bahkan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah pada Allah.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru: Pelajaran Dari Doa Nabi Nuh AS, Sangat Cocok Disampaikan Oleh Khatib

Kita bisa melihat, merasakan sendiri bagaimana semangat ibadah kita khususnya, dan umat Islam pada umumnya lebih tinggi di bulan Ramadhan dibanding dengan bulan-bulan biasanya.

Masjid ramai dengan ibadah shalat fardhu berjamaah, shalat sunah tarawih, tadarus Al-Qur’an dan berbagai ibadah lainnya baik siang maupun malam.

Kuantitas ibadah lain juga meningkat di bulan Ramadhan seperti zakat, infak, dan sedekah di samping ibadah utama di bulan Ramadhan yakni berpuasa.

Tentu semua itu harus dipadukan dengan spirit, semangat ibadah di bulan Syawal dalam bentuk peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah.

Kita harus berusaha sekuat tenaga agar semangat ibadah di bulan Ramadhan bisa ditingkatkan, minimal sama persis, berusaha istiqamah dalam ibadah di bulan Syawal.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Adapun hal yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan semangat ibadah, istiqamah dalam
ibadah kita di bulan Syawal dan bulan-bulan ke depannya adalah: 

Langkah pertama menjaga istiqamah ibadah adalah dengan muhasabah

Muhasabah adalah melakukan introspeksi diri terhadap perjalanan ibadah di bulan Ramadhan.

Muhasabah ini bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri tentang apa yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru 3 Juni 2022, Tema Hakikat dan Keutamaan Tawakkal

Apakah kita sudah memiliki niat yang benar dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan? Apa yang menjadikan kita semangat beribadah di bulan Ramadhan? Adakah niat ibadah kita karena benar-benar ingin meraih ridha Allah ataukah karena hal lainnya.

Dan tentunya pertanyaan-pertanyaan introspeksi lainnya untuk mengevaluasi ibadah, mengulas capaian ibadah kita selama ini. Muhasabah ini sangat penting karena akan menjadi pijakan kita, momentum awal kita untuk istiqamah beribadah di bulan Syawal.

Allah Taala pun sudah mengingatkan kita untuk senantiasa melakukan evaluasi dengan melihat masa lalu kita sebagai modal untuk menghadapi masa depan. Hal ini ditegaskan Allah dalam QS Al-Hasyr ayat 18:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Usaha pertama menjaga istiqamah ibadah adalah bermuhasabah.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Langkah kedua menjaga istiqamah ibadah adalah dengan mujahadah.

Setelah melakukan muhasabah, selanjutnya kita melakukan mujahadah yakni bersungguh- sungguh dalam berjuang untuk mempertahankan semangat ibadah di bulan Ramadhan.

Di bulan Syawal ini, kita harus tancapkan tekad, mantapkan niat untuk terus mendawamkan kebiasaan-kebiasaan baik selama Ramadhan.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat, Bisa Juga Untuk Pelajar, Tema Melatih Diri agar Disiplin Melaksanakan Ibadah

Perjuangan ini tentu akan banyak menghadapi tantangan, menemui rintangan baik dari lingkungan sekitar maupun dari diri kita sendiri.

Oleh karenanya, kita harus memiliki tekad kuat, niat yang lurus, keyakinan yang benar agar segala hambatan, rintangan dan tantangan yang bisa mengendurkan semangat ibadah kita ini bisa kita kalahkan, bisa kita lemahkan Allah Taala telah memberikan motivasi pada orang yang bersungguh-sungguh dalam berjuang sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Ankabut : 69.

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ 

“Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Langkah kedua menjaga istiqamah ibadah adalah bermujahadah.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Langkah ketiga menjaga istiqamah ibadah adalah dengan muraqabah.

Setelah bermuhasabah dan bermujahadah selanjutnya untuk menjaga istiqamah ibadah, kita bisa melakukan muraqabah kepada Allah Taala. Muraqabah adalah upaya kita mendekatkan diri kepada Allah Taala.

Upaya kita untuk merasa dekat dengan Allah ini akan memunculkan keyakinan di dalam hati bahwa kita selalu dilihat, selalu diperhatikan, selalu diawasi oleh Allah Taala.

Ketika Allah senantiasa melihat, memperhatikan dan mengawasi kita, maka akan muncul rasa takut untuk berbuat maksiat, rasa khawatir melakukan segala hal yang dilarang. Tentang muraqabah ini, Rasulullah bersabda, yang artinya:

“Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, sebab meski engkau tidak melihat-Nya, Dia melihatmu...”

Semakin kuat tekad kita untuk bermuraqabah, maka secara otomatis akan menjadikan kita sadar bahwa kita sangat lemah, sangat miskin dalam beramal dan beribadah sehingga akan muncul kesadaran kita untuk terus melipatgandakan ibadah dan berbuat kebaikan sebagai wujud penghambaan kepada Allah Taala.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Walhasil, mengawali ibadah itu sulit, memulai ibadah itu tidaklah mudah. Namun yang lebih sulit adalah istiqomah dalam ibadah.

Diantara upaya yang bisa kita lakukan agar istiqamah dalam ibadah di bulan Syawal ini adalah dengan muhasabah, mujahadah dan muraqabah.

Semoga kita bisa menjaga istiqamah, mendawamkan semangat ibadah sehingga hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Semoga Allah Taala menolong kita untuk senantiasa istiqamah beribadah di jalan-Nya. Aamiin ya robbal’alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua Jumat, Tema: 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah
Khutbah Kedua Jumat, Tema: 3 Usaha Menjaga Istiqamah dalam Ibadah

***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah