Khutbah Idul Adha 2022, Tema: Kesabaran Nabi Ibrahim AS Yang Sempurna Lengkap Dengan Khutbah I dan II

- 4 Juni 2022, 22:30 WIB
Ilustrasi khutbah Idul Adha 1443 Hijriah Terbaru
Ilustrasi khutbah Idul Adha 1443 Hijriah Terbaru /Pixabay / Makalu.

JURNAL MEDAN - Contoh naskah khutbah Idul Adha 2022 dilengkapi dengan khutbah I dan II dengan tema Kesabaran Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS) yang sempurna.

Naskah khutbah Idul Adha 2022 yang dilansir dari laman khutbahsingkat.com ini sangat cocok disampaikan oleh penceramah.

Khatib dapat mengambil naskah khutbah Idul Adha ini untuk disampaikan setelah pelaksanaan sholat Idul Adha.

Baca Juga: Khutbah Idul Adha 2022 atau 1443 Hijriah Sangat Menyentuh dan Terbaik, Tema: Makna Ibadah Haji dan Kurban

Sebagaimana diketahui jika pelaksanaan khutbah merupakan syarat sahnya sholat Idul Adha dan dilaksanakan setelah selesai sholat Idul Adha.

Tema naskah khutbah Idul Adha ini sangat menyentuh dan diharapkan agar khatib berbicara dengan menyesuaikan suaranya agar jamaah sholat Idul Adha bisa terharu.

Kesabaran Nabi Ibrahim dalam menerima setiap cobaan dengan tetap patuh dan taat terhadap perintah Allah Subhanahu Wa Taala merupakan pelajaran yang sangat berharga dan mahal.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha 2022 atau 1443 H Penuh Makna, Tema Sejarah Dan Hikmah Idul Adha

Berikut ini naskah lengkap khutbah Idul Adha 2022 dengan tema kesabaran Nabi Ibrahim Alaihissalam yang sempurna.

KHUTBAH I IDUL ADHA

اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَاإِلهَ إِلاَّالله وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الـْمُنَاَفِقُوْنَ

اَلْحَمْدُ لِلهِ، اَلْحَمْدُ لِلهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ .وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ فَضِيْلٌ وَعِيْدٌ شَرِيْفٌ جَلِيْلٌ. قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الَّرجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الَّرحمن الرحيم إِنّا أَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَالأَبْتَرُ

Jamaah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat dan Padat, Tema Janji Allah Dalam Al Quran Untuk Orang Beriman

Pada hari ini kaum Muslimin di seluruh dunia merayakan Hari Idul Adha karena telah sampai pada hari ke 10 bulan Dzulhijah. Idul Adha adalah peristiwa besar yang setiap tahun umat Islam sedunia merayakan dengan melaksanakan shalat Id dan menyembelih hewan-hewan kurban sebagai sunnah muakkadah.

Setiap kali merayakan Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari membicarakan kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Bapak dan anak ini menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal. Seperti dalam ketaatan kepada Allah SWT dan dalam menjalani kehidupan ini dengan sabar.

Nabi Ibrahim AS adalah seorang hamba Allah yang taat kepada-Nya. Beliau orang sabar sekaligus lurus, berhati lembut dan penyantun. Sedangkan sang anak, Nabi Ismail as, adalah seorang hamba yang juga taat kepada Allah. Beliau termasuk orang sabar dan berbakti kepada kedua orang tua.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha Terbaru 2022, Tema Nabi Ibrahim Sebagai Teladan Keberanian dalam Dakwah

Jamaah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah

Keluarga Nabi Ibrahim AS mendapatkan anak pertama yang kemudian diberinya nama Ismail. Nabi Ismail AS lahir dari istri kedua Nabi Ibrahim AS bernama Siti Hajar. Saat itu Nabi Ibrahim AS tengah berusia kira-kira 100 tahun.

Tetapi di kemudian hari, Nabi Ibrahim AS diperintah Allah melalui mimpi untuk menyembelih anak satu-satunya yang ketika itu sudah menginjak remaja. Al-Quran merekam mimpi itu dalam surat Ash-Shaffat ayat 102, sebagai berikut:  


يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ 

Artinya: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu“

Disini Nabi Ibrahim AS tengah diuji Allah SWT. Anak satu-satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya hingga di usia tua, pada akhirnya harus dikurbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya sendiri. Bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah tersebut? Beliau mentaati perintah itu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

اللهُ اَكبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Jamaah sholat idul Adha yang dirahmati Allah

Berkaitan dengan kesabaran, Imam al-Ghazali menyebutkan ada tiga macam kesabaran:


  وَالصَّبْرُ عَلَى أَوْجُهٍ: صَبْرٌ عَلَى طَاعَةِ اللهِ، وَصَبْرٌ عَلَى مَحَارِمِهِ، وَصَبْرٌ عَلَى اْلمُصِيْبَةِ 

Artinya: “Sabar itu terdiri dari beberapa bagian, yaitu (1) sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, (2) sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah, (3) sabar dalam menerima musibah.” (Al-Ghazali, Mukâsyafatul Qulûb, [Beirut, Dâr al-Qalam], halaman 16).

Jika kita renungkan lebih dalam, Nabi Ibrahim AS telah melaksanakan tiga macam kesabaran sekaligus, yakni sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, sabar dalam meninggalkan larangan-Nya, dan sabar dalam menerima musibah berupa ujian berat.

Pertama, kesabaran Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT bisa kita lihat dari sikapnya yang segera melaksanakan perintah itu walau sebenarnya ada perasaan sedih di hatinya.

Meski Nabi, beliau tetaplah manusia sebagaimana umumnya yang memiliki perasaan. Namun perasaan sedih itu berkembang menjadi keikhlasan setelah mendapat jawaban langsung dari Nabi Ismail AS sebagai berikut:  

perkara haq sehingga tidak ada sedikitpun keinginan untuk bermaksiat dengan melawan perintah Allah.

Misalnya dengan melakukan protes atau bahkan menentangnya. Bermaksiat kepada Allah adalah larangan keras apalagi bagi seorang Nabi. Nabi Ibrahim AS dengan keteguhan hatinya meninggalkan larangan itu sebagai bentuk kesabaran.

Dan kesabaran yang ketiga yaitu sabar dalam menerima musibah. Perintah Allah agar Nabi Ibrahim AS menyembelih putranya merupakan musibah. Dalam arti, perintah itu tidak bisa ditolak sehingga menjadi ujian berat bagi Nabi Ibrahim AS. Apakah beliau lebih memilih dan mencintai Allah ataukah lebih mencintai putranya.

Terbukti Nabi Ibrahim AS lebih memilih dan mencintai Allah dengan seluruh kepasrahan jiwa. Nabi Ibrahim lulus menghadapi musibah yang mengujinya. Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menebus Nabi Ismail AS dengan seekor domba besar untuk disembelih.

Jamaah sholat idul Adha yang dirahmati Allah

Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS merupakan pelajar penting bagi kita semua. Bahwa, di dunia ini kita harus bersabar dalam tiga hal, pertama sabar menjalankan perintah Allah, sabar meninggalkan larangan Allah dan sabar dalam menerima musibah.

Dengan demikian, mudah-mudahan dengan melaksanakan shalat Idul Adha dan berkurban tahun ini kita akan dicatat sebagai hamba-hamba Allah yang sabar. Amin ya Robbal Alamiin.


أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ، إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ . بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 


   اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (4×) اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَاْلحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً، لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ 

اَلْحَمْدُ لِلهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا   

أَمَّا بَعْدُ فَياآ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ. وَارْضَ اللهم عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ  

اَللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللهم أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللهم ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ  

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah