"Misalnya foto (Nabi Muhammad) ditempel di rumah. Maka ketika susah pasti orang-orang mengadu.. oohh nabi... ya nabiku.. ooh nabiku...hiks..hiks..," ujar UAS.
UAS menjelaskan bahwa patung atau foto bisa menjadi tempat keluh kesah manusia, tetapi itu dilarang keras dalam Islam.
Islam, kata dia, mengajarkan bahwa Allah satu-satunya tempat meminta, menyembah, dan sumber dari segala keselamatan dunia akhirat.
"Karena memang sifat orang atau manusia itu selalu bergantung," jelas UAS.
Untuk memperkuat penjelasannya, UAS kemudian kembali bertanya. Bagaimana jika gambar dirinya dijadikan gambar atau patung?
"Kalau wajah Abdul Somad ditampakkan, dilukiskan, begitu ada orang yang benci, maka langsung Abdul Somad diejek melalui gambar tersebut," ujar UAS.
"Nanti saya dibilang ustaz syubhat, ustaz perusak persatuan bangsa, dan lain-lain."
Sementara Nabi Muhammad dilarang untuk diperlihatkan karena untuk menghindari manusia dari perbuatan Syirik.