Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Tema Belajar dari Surah An-Nashr dan Ilmu Yang Bisa Diamalkan

- 7 Juni 2022, 10:22 WIB
Berikut naskah Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru, Tema Belajar dari Surah An-Nashr
Berikut naskah Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru, Tema Belajar dari Surah An-Nashr /Masjid Raya Padangsidimpuan/ Ade Kurniawan SE

Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat. (Qs. An-Nashr 110:1-3)

Baca Juga: Siapa Nupur Sharma dan Naveen Jindal, Dua Politisi yang Hina Nabi Muhammad, Ini Fakta tentang Mereka

Ma’asyirol muslimin hafizhakumullah

Berikut beberapa pelajaran penting dari surah mulia ini:

Dalam Zubdatut Tafsir karya Syekh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar disebutkan bahwa makna an-Nashr yaitu pertolongan Allah dengan dikalahkannya para musuh, sedangkan makna al-Fath yaitu penaklukan pemukiman para musuh dan ditaklukannya hati mereka untuk menerima kebenaran.

Dalam tafsir Al-Wajiz karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili disebutkan bahwa keutamaan surah ini sama dengan seperempat Al-Quran, dan surah ini adalah surah yang diturunkan secara sempurna semua ayatnya sekaligus, serta surah ini diturunkan di hari Tasyriq yang waktu itu dikenal dengan hari berpamitan.
Dalam kitab Taisir Al-Karim Ar-Rahman karya Syekh Abdurrahman As-Sa’di disebutkan bahwa dalam surah yang mulia ini terdapat berita gembira, sekaligus perintah untuk RasulNya saat kabar gembira itu terwujud, serta beberapa isyarat dan peringatan, di antaranya:

Kemenangan akan terus berlangsung dan bertambah dengan dibarengi mengagungkan, memuji, dan memohon ampunan kepada Allah, karena merupakan rasa syukur kepadaNya.
Dekatnya ajal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Dalam tafsir Al-Muyassar karya Kementerian Agama Arab Saudi disebutkan bahwa engkau (Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam) menyaksikan orang-orang dalam jumlah besar masuk Islam secara berkelompok-kelompok.
Kaum muslimin rahimakumullah

Dalam tafsir Juz ‘Amma karya Syekh Muhammad Al-Usaimin disebutkan bahwa makna ayat kedua yaitu bergerombolan setelah sebelumnya mereka masuk satu persatu, dan dulu tidaklah ada masuk Islam dalam kondisi-kondisi tertentu kecuali dengan sembunyi-sembunyi, sekarang mereka masuk Islam berbondong-bondong, bahkan berdelegasi (utusan-utusan tiap suku) berdatangan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ke madinah dari setiap penjuru, sehingga tahun ke-9 Hijriah disebut sebagai tahun wufud (delegasi).

Dalam tafsir Juz ‘Amma karya Syekh Shalih Al-Fauzan disebutkan bahwa mereka datang dari berbagai suku untuk memeluk Islam, mereka membaiat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai pemimpin dan sebagai Rasul utusan Allah Ta’ala, maka apakah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyambutnya dengan kesombongan? Sama sekali tidak, bahkan beliau menyambut dengan bersyukur kepada Allah Ta’ala.

Dalam kitab Liyaddabbaruu aayaatih karya Markaz Tadabbur isyraf Syekh Umar Al-Muqbil disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sering banyak mengucapkan dalam rukuk dan sujudnya, “Subhanakallahumma rabbanaa wabihamdika allahummaghfirli”. Beliau banyak membacanya setelah turun surah an-Nashr.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah