Setelah melalui seluruh rangkaian itu, para jamaah Haji kembali ke Mina untuk bermalam di sana selama hari Tasyriq, tiga hari setelah hari Idul Adha. Tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah.
Kenapa tiga hari setelah hari Idul Adha disebut dengan Tasyriq? Karena pada hari itu, banyak daging qurban yang dijemur di bawah terik matahari. Agar bisa disimpan untuk dinikmati di kemudian hari. Sesuai dengan arti bahasanya.
Pada hari Tasyriq ini kaum muslimin tidak boleh puasa. Kenapa? Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ، وَشُرْبٍ
“Hari Tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim No. 1141)
Hari Tasyriq adalah hari makan dan minum, bukan hari untuk melaksanakan puasa.
Jamaah Shalat Idul Adha dan Khotbah Idul Adha rahimakumullah,
Kemudian ketika keluar menuju tempat shalat Idul Adha, merupakan bagian dari sunnah adalah mengenakan pakaian terbaik. Kemudian menghadiri tempat shalat dengan berjalan kaki, bila memungkinkan.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا، وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah keluar menuju tempat shalat Id dengan berjalan kaki, dan pulang dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah No. 1295)