Kita sudah melihat apakah kita lebih takut kepada virus corona atau yang menciptakan corona. Yang namanya virus memang dari sejak manusia ini diciptakan sudah ada, hanya saja nama, jenis dan bahanya berbeda. Kita sebagai orang yang menyatakan diri sebagai orang yang beriman, mesti tenang menghadapi dan yakinlah setiap penyakit ada obatnya.
Walau bagaimanapun ganasnya virus corona ini, bukan berarti mengendorkan semangat kita untuk beraktifitas menjalani tugas dan rutinitas harian kita. Demikian juga semua ibadah yang biasa kita lakukan hendaknya terus diistiqomahkan, tentu dengan aturan protocol kesehatan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan Republik Indonesia.
Termasuk ibadah shalat Idul Adha yang hanya sekali setahun ini, mesti tetap terlaksana. Kalau memungkinkan di masjid atau tempat lainnya dan dipandang aman dari penyebaran virus corona ini, silahkan dilaksanakan dengan penuh khusyu’ dan suka cita. Jika tidak memungkinkan, bisa kita laksanakan di rumah beserta anggota keluarga yang terbatas, tapi tidak mengurangi makna dan hakikat kita merayakan idul adha.
Jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia rahimakumullah.
Ketahuilah bahwa hakikat kita merayakan idul adha adalah kerelaan setiap kita untuk berkorban dengan apa saja yang kita miliki, sesuai dengan kemampuan yang ada. Kalau yang mampu dengan memotong sapi/kambing silahkan dan ini yang paling afdhal.
Tetapi andaikata kita tidak mampu, bisa berkorban dengan harta, tenaga, pikiran dan waktu. Bahkan dengan memberikan nasehat yang baik kepada orang-orang yang membutuhkan. Apalagi di masa pandemi ini, diamana hampir disemua tempat selalu ada yang terkena wabah corona di tengah-tengah kehidupan. Maka kita berkewajiban untuk membantu dengan mengorbankan sedikit harta, tenaga bahkan doa untuk kesembuhan mereka;
Inilah hikmah terbesar dari pelaksanaan hari raya idul adha, yaitu menjadikan setiap diri kita untuk rela berkorban demi terbinanya kehidupan yang penuh dengan belas kasih, saling peduli dan tolong menolong diantara kita. Perintah berkorban ini dinyatakan dengan jelas dalam surat yang sangat pendek yaitu surat Al Kautsar ayat 1 – 3 :
إِنَّآ أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ ٢ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ ٣
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”. (QS. Al Kautsar 108 : 1 –3)