Gus Miftah Tanya Sejak Kapan Rendang Punya Agama? Ustaz Adi Hidayat: Sejak Batik Punya Kewarganegaraan

- 19 Juni 2022, 10:58 WIB
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjawab pertanyaan tentang sejak kapan rendang punya agama
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjawab pertanyaan tentang sejak kapan rendang punya agama /YouTube/ Adi Hidayat Official/

JURNAL MEDAN - Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjawab pertanyaan sejak kapan rendang punya agama.

Seperti diketahui, pertanyaan ini juga sempat viral diungkapkan penceramah Gus Miftah yang menanyakan sejak kapan rendang punya agama.

UAH lalu menjawab pertanyaan ini melalui kanal YouTube resminya Adi Hidayat Official yang diunggah pada Kamis, 16 Juni 2022.

Baca Juga: INI Bacaan Surat Yasin dan Tahlil, Lengkap Ayat Kursi dan Doa Arwah: Sering Dibaca Saat Pengajian dan Yasinan

Dalam video tersebut UAH meminta agar umat Islam jangan 'mengecilkan' sesuatu yang telah menjadi tradisi.

"Jangan pernah mengecilkan apapun apalagi bila sudah menjadi tradisi," kata UAH dalam video tersebut.

Ucapan UAS tentu menyasar masakan rendang yang sudah menjadi tradisi dan budaya masyarakat Minangkabau.

Kuliner halal tersebut telah menjadi tradisi masyarakat Minangkabau sejak lama. Namun belakangan muncul rendang babi.

Baca Juga: Khutbah Idul Adha 1443 H atau 2022 Terbaru, 6 Pelajaran Penting dari Hari Arafah dan Amalan Didalamnya

Tradisi rendang halal di Minangkabau sama halnya budaya Indonesia seperti batik, calung, dan angklung punya kewarganegaraan.

"Ada pertanyaan sejak kapan rendang itu punya agama, apa jawabannya? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan," demikian jawaban UAH.

UAH mengatakan jika seandainya batik yang telah menjadi budaya Indonesia diklaim oleh negara lain, tentu orang Indonesia menolak hal tersebut.

"Kalau misalnya batik diklaim sama Malaysia mau tidak? Tidak, orang Indonesia akan mengatakan batik itu budaya Indonesia, sudah melekat karena itu tidak ingin diklaim oleh negara-negara lain," jelas UAH.

Baca Juga: Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat, Terhindar dari Fitnah Dajjal hingga Pengampunan Dosa

UAH kemudian kembali bertanya. Jika memang batik tidak pantas untuk diklaim, maka sejak kapan batik memiliki kewarganegaraan Indonesia.

"Pertanyaannya sejak kapan batik punya kewarganegaraan? Kan sama saja. Artinya itu adalah pertanyaan yang tidak berfaedah karena itu sudah menjadi budaya yang melekat," jelas UAH.

Selain itu, Ustaz Adi Hidayat juga mengajarkan sebuah kaidah bahwa ushul fiqh mengatakan jika sebuah adat sudah melekat, maka ia bisa menjadi sebuah hukum.

"Dalam kaidah ushul fiqh dikatakan al adatu muhakkamah kalau sudah melekat, sudah baik dikenal, maka jadi hukum, kalau sudah jadi hukum, maka dikenal oleh masyarakat, kalau berbeda dengan itu, maka akan ada sesuatu yang nyeleneh menyimpang," jelasnya.

Baca Juga: Wajah Nabi Muhammad Tidak Boleh Diperlihatkan, Simak Penjelasan UAS Tentang Rasulullah SAW

UAH kemudian menyatakan rendang dikenal sebagai produk asli masyarakat Minang.

Ia juga menyinggung falsafah Minangkabau yang berbunyi 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah'.

Arti falsafah tersebut adalah adat Minangkabau bersendikan Syarak, dan Syarak bersendikan Kitabullah.

Itu sebabnya, kata UAH, setiap yang keluar dari budaya Minangkabau lekat dengan syariat walaupun produk makanan.

Baca Juga: Benarkah Ruh Pulang ke Rumah Setiap Malam Jumat? Ini Penjelasan UAS

"Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agama pada makanan, itu namanya pertanyaan kurang kerjaan," ujar UAH.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah