Teks Khutbah Jumat NU Singkat Bulan Dzulqadah, Tema Dua Amalan di Bulan Dzulqaidah dan Peristiwa Penting

- 24 Juni 2022, 11:12 WIB
Teks Khutbah Jumat NU Singkat Bulan Dzulqadah, Tema Dua Amalan di Bulan Dzulqaidah dan Peristiwa Penting
Teks Khutbah Jumat NU Singkat Bulan Dzulqadah, Tema Dua Amalan di Bulan Dzulqaidah dan Peristiwa Penting /Pixabay / charlemagne.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. [At-Taubah: 36]

Kemudian dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya masa telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit-langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan haram itu berurutan yaitu Dzul Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Muharram, lalu Rajab Mudhar yang terletak di antara Jumada (Al-Akhirah) dan Sya’ban.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (3197) dan Muslim (1679)]

2. Termasuk Bulan yang agung di sisi Allah
Bulan-bulan haram –termasuk di dalamnya bulan Dzulqa’dah– adalah bulan-bulan yang agung di sisi Allah.

Di dalam bulan-bulan ini diharamkan melakukan kezhaliman terhadap diri sendiri dengan melakukan kemaksiatan dan melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah.

Imam Qatadah rahimahullah berkata, “Sungguh kezhaliman di bulan-bulan haram itu lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezhaliman di luar bulan haram. Meskipun kezhaliman dalam segala keadaan itu merupakan perkara besar (dosanya) akan tetapi Allah mengagungkan urusan-Nya sesuai yang Dia kehendaki.”

3. Tidak ada kezaliman kepada orang lain
Bangsa Arab pada masa jahiliyah dahulu amat sangat mengagungkan negeri haram dan bulan-bulan haram. Di antara bentuk pengagungan mereka kepada bulan haram ini adalah mereka tidak menakut-nakuti seorang pun, tidak pula menuntut balas atas darah yang telah dialirkan.

Sampai-sampai seorang lelaki di bulan haram atau di negeri haram melihat orang yang membunuh ayahnya atau anaknya atau saudaranya itu tidak terpengaruh atau tergerak untuk melakukan serangan kepadanya.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x