1 Dzulhijjah Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ini Amalan Sunah di Awal Bulan Dzulhijjah dan Keutamaannya

- 24 Juni 2022, 22:55 WIB
1 Dzulhijjah 1443 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa?
1 Dzulhijjah 1443 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa? /Pixabay.com/ mohamed_hassan.

JURNAL MEDAN - Pada tanggal berapa 1 Dzulhijjah banyak dicari oleh kaum muslimin melalui mesin pencari Google.

Bila merujuk dari maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan Hari Raya Idul Adha atau 10 Dzulhijjah bertepatan dengan tanggal 9 Mei 2022.

Berdasarkan maklumat Muhammadiyah tersebut 1 Dzulhijjah akan bertepatan dengan hari Kamis, 30 Juni 2022.

"Idul Adha pada 10 Dzulhijjah1443 H jatuh hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M," demikian kutipan dari Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tersebut.

Baca Juga: Kapan Jadwal Puasa Sunah Arafah 2022 yang Dikerjakan Sebelum Idul Adha? Ini Bacaan Niat dan Keutamaannya

Pemerintah sendiri baru akan menentukan 10 Dzulhijjah setelah Kementerian Agama RI melakukan Sidang Isbat bersama dengan Ormas Islam dan MUI.

Pada awal bulan Dzulhijjah ada beberapa amalan sunah yang dapat dikerjakan untuk mendapatkan keutamaan luar biasa di dalamnya.

Dilansir dari laman Universitas Islam Indonesia (UII), berikut amalan-amalan sunah yang dapat dikerjakan pada awal bulan Dzulhijjah.

Baca Juga: Kapan Pengumuman PPDB Sumut 2022 Tahap 2 ? Simak Cara Cek Hasil dan Link Resmi Serta Jadwal Daftar Ulang

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan suci yang memiliki keutamaan sebagaimana hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam berikut.


مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Adapun Amalan-amalan sunah tersebut di antaranya adalah

Baca Juga: Download MP3 Lagu Left And Right Charlie Puth feat Jung Kook BTS Lengkap Lirik, Musik Sedang Trending Youtube

1. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 09 Dzulhijjah tahun Hijriyah. Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah. Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

2. Takbir dan Dzikir
Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini, tidak hanya dijalankan pada bulan Dzulhijjah saja tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita.

Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah”***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah