Naskah Khutbah Idul Adha 2022 Singkat Padat dan Jelas, Tema: Tiga Pelajaran Utama Hari Raya Qurban

- 3 Juli 2022, 12:05 WIB
Khutbah Idul Adha: Tiga Pelajaran Utama Hari Raya Qurban, Singkat Padat dan Jelas
Khutbah Idul Adha: Tiga Pelajaran Utama Hari Raya Qurban, Singkat Padat dan Jelas /Pixabay.com/AzamKamolov

“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”

Ibadah kurban tahunan yang umat Islam laksanakan adalah bentuk i’tibar atau pengambilan pelajaran dari kisah tersebut. Setidaknya ada tiga pesan yang bisa kita tarik dari kisah tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta ritual penyembelihan hewan kurban secara umum.

Pertama, tentang totalitas kepatuhan kepada Allah SWT.

Nabi Ibrahim yang mendapat julukan “khalilullah” (kekasih Allah) mendapat ujian berat pada saat rasa bahagianya meluap-luap dengan kehadiran sang buah hati di dalam rumah tangganya. Lewat perintah menyembelih Ismail. Allah seolah hendak mengingatkan Nabi Ibrahim bahwa anak hanyalah titipan.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Adha Penuh Hikmah, Tema: Qurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan

Anak betapapun mahalnya kita menilai tak boleh melengahkan kita bahwa hanya Allah lah tujuan akhir dari rasa cinta dan ketaatan.

Pelajaran kedua adalah tentang kemuliaan manusia.

Dalam kisah itu di satu sisi kita diingatkan untuk jangan menganggap mahal sesuatu bila itu untuk mempertahankan nilai-nilai ketuhanan. Namun di sisi lain kita juga diimbau untuk tidak meremehkan nyawa dan darah manusia.

Penggantian Nabi Ismail dengan domba besar adalah pesan nyata bahwa pengorbanan dalam bentuk tubuh manusia. Sebagaimana yang berlangsung dalam tradisi sejumlah kelompok pada zaman dulu adalah hal yang diharamkan.

Manusia dengan manusia lain sesungguhnya adalah saudara. Mereka dilahirkan dari satu bapak, yakni Nabi Adam ‘alaihissalâm. Seluruh manusia ibarat satu tubuh yang diciptakan Allah dalam kemuliaan.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah