4. Menghindari perbuatan maksiat
Ciri-ciri haji mabrur yang terakhir adalah menghindari perbuatan maksiat.
Dalam hadits riwayat muslim, dikisahkan: Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa haji mabrur adalah barang siapa saja yang mengerjakan ibadah haji, dan menghindarkan diri dari perbuatan rafats dan juga fusuq, maka ia akan dikembalikan dalam keadaan dimana saat ia dilahirkan oleh ibunya.
Rafats memiliki arti perbuatan yang keji dan tidak senonoh, seperti bersetubuh. Sedangkan fusuq memiliki makna perbuatan maksiat atau perbuatan yang menodai akidah ataupun keimanan.
Berdasarkan riwayat tersebut, dapat dipahami bahwa haji yang mabrur adalah seorang haji yang dapat menghindarkan dirinya dari perbuatan keji dan maksiat, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatannya.
Itulah 4 ciri-ciri haji mabrur yang dapat dilihat pada seseorang yang baru saja melaksanakan ibadah haji.
Jika dipahami secara umum, haji mabrur sendiri adalah seseorang yang sepulang dari melaksanakan ibadah haji, dapat menjadi pribadi yang lebih baik, baik pikiran, perkataan, maupun perbuatannya.***