Artinya: Barang siapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian. (Lihat: Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri, [Thaha Putra], halaman: 227)
Saat Hari Raya Idul Fitri, membacakan kalimat takbir dimulai dari saat terbenamnya matahari di akhir Ramadhan sampai dengan imam shalat Id melakukan takbiratul ihram.
Sedangkan pada Hari Raya Idul Adha ada dikenal istilah takbir muqayyad yang mengiringi shalat wajib maupun sunah.
Batasan membacakan takbir muqayyad ini adalah sampai dengan berakhirnya shalat Ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah tahun Hijriyah.
Takbir yang dilantunkan pada hari raya Idul Adha disebut takbir muqayyad. Takbir ini dilaksanakan dengan jumlah masa lima hari, mulai tanggal 9 hingga 13 Dzulhijjah pada setiap usai shalat, baik shalat fardlu ataupun sunah.
Adapun takbir pada malam hari raya Idul Adha itu dinamakan takbir muqayyad, jika mengacu bahwa takbir itu dilaksanakan usai shalat dalam rentang waktu lima hari tersebut.
Sedangkan jika dilihat bahwa takbir itu dilaksanakan pada malam hari raya id, takbir malam hari raya Idul Adha ini juga termasuk takbir mursal.
Baca Juga: Sinopsis Kurulus Osman 2 Senin 11 Juli 2022: Romansa Cinta Cerkutay dan Aygul Hatun Mulai Bersemi
Untuk bacaan kalimat takbiran yang dapat dibacakan setelah shalat fardhu selama hari Tasyrik dapat disimak teks lengkapnya berikut.