الجمال المقبول بدون الصلاح والتقوى نقمة، وليس نعمة
Cantiknya dia tetapi tanpa kesholehan dan ketakwaan itu hanyalah suatu musibah, bukanlah suatu nikmat.
Dalam surat An Nisa Allah Subhanahu Wa Taala juga telah memberikan penjelasan tentang sifat wanita sholehah.
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An-Nisaa’: 34)
Selanjutnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam sangat menekankan agar memilih seorang wanita sholehah untuk dijadikan sebagai istri.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
تُنْكَحُ المَرْأةُ لأَرْبَعِ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وجَمَالِهَا ولِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذاتِ الدين تَرِبَتْ يَدَاك
“Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaklah engkau mendapatkan wanita yang baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari, no. 5090 dan Muslim, no. 1466).