Network
JURNAL MEDAN - Wali Songo adalah sembilan Wali Allah yang bertugas menyampaikan ajaran agama Islam di seluruh tanah Jawa.
Berkat perjuangan Wali Songo ini pula, perkembangan Islam di Nusantara khususnya di tanah Jawa dapat berkembang pesat.
Namun ada satu daerah di tanah Jawa, yang tidak bisa dimasuki oleh Wali Songo untuk menyebarkan agam Islam di sana.
Baca Juga: MENGGEMPARKAN! Ternyata Ini Jimat Yang Paling Ampuh Syekh Abdul Qadir Al Jailani
Dilansir dari unggahan kanal Youtube Penerus Para Nabi, ini adalah satu daerah di tanah Jawa yang tidak bisa ditaklukkan oleh Wali Songo.
Kesembilan Wali Songo itu adalah, Sunan Gresik, atau Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel atau Raden Rahmat, Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim, Sunan Drajat atau Raden Qasim, Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq, Sunan Giri atau Raden Paku, Sunan Kalijaga atau Raden Sahid, Sunan Muria atau Raden Umar Said dan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.
Kiyai Husein Ilyas Menjelaskan bahwa satu-satunya daerah Jawa yang tidak bisa ditaklukkan oleh Wali Songo saat memasukkan ajaran Islam adalah salah satu daerah yang saat ini masuk dalam pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Kisah Seorang Wali Berguru Kepada Orang Gila dan Terkejut Ketika Diajarkan Ini
Daerah tersebut menurut Kiyai Husein Ilyas adalah Ponorogo, beliau menyebutkan alasan mengapa Wali Songo tidak berhasil menaklukkan Ponorogo.
Ternyata salah satu alasan Wali Songo tidak berhasil di Ponorogo adalah karena daerah itu dijaga oleh dahyang yang berbentuk macan.
Penjaga gaib berbentuk macan tersebut bernama Singo Barong, wujud tersebut dipercaya menjadi pemimpin wilayah Ponorogo dan sudah memiliki aliran kepercayaan sendiri.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Ternyata Ini Yang Menjadikan Syekh Abdul Qadir Al Jailani Menjadi Wali
Singo Barong dipercaya akan memakan siapa saja yang akan mengganggu ketentraman wilayah Ponorogo dan kekuasaannya.
Wali Songo belum berhasil menyebarkan ajaran agama Islma ke Ponorogo dan akhirnya yang dapat mengislamkan wilayah Ponorogo adalah adik dari Raden Patah bernama Bathara Kathong.
Cara yang dilakukan oleh Bathara Kathong untuk dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Ponorogo dan Singo Barong adalah masuk melalui seni tari.
Bathara Kathong mengajarkan ajaran agama Islam lewat seni tari agar mudah dicerna oleh masyarakat dan kesenian itu adalah Reog.
Karena kehebatan dan kecerdikannya, Bathara Kathong dijuluki oleh masyarakat setempa dengan sebutan 'lir dadya dewa' atau manusia setengah dewa.
Itulah sepenggal kisah kegagalan Wali Songo dalam menyebarkan ajaran Agama Islam di daerah Ponorogo dilansir dari akun Youtube Penerus Para Nabi.***
