"Saya kira lebih besar dari itu ya Rasul," jawab sang pemuda di tengah isak tangisnya.
Lantas Rasul kembali bertanya "Sebenarnya dosa apa yang kau lakukan, coba kau katakan kepadaku," pinta Rasul.
"Sungguh saya malu mengatakannya," jawab pemuda itu.
"Jika tidak kamu katakan maka dosa itu akan tetap membebani jiwamu," bujuk Rasul.
Pemuda itu terdiam, kepadala menunduk melihat lantai masjid. Ia mulai membernaikan dirinya mengatkan apa yang telah ia perbuat.
"Tujuh tahun saya bekerja sebagai penggali kubur. Suatu ketika ada ayat kaum Anshar. Ia masih gadis dan sangat cantik. Secara diam-diam saya menggali kuburannya lalu kubuka kain kafannya,"
"Awalnya saya ingin meninggalkan tetapi syahwat saya bergelora. Maka kulamiaskan syahwatku dengan menzinahi mayat itu sampai puas. Setelah saya tinggalkan begitu saja,"
Setelah beberapa langkah, saya hendak pergi meninggalkan kuburan itu tiba-tiba si mayat itu bangkit dan berkata: