Network
JURNAL MEDAN - Syekh Abdul Qadir Al Jailani lahir pada 1 ramadhan 470 Hijriyah, bertepatan dengan tahun 1077 Masehi, di Naif, Jailani Irak.
Syekh Abdul Abdul Qadir Al Jailani baru menikah pada usia 51 tahun. Walaupun begitu beliau dikaruniai banyak keturunan, dengan 20 putra dan 20 putri dari empat orang istrinya.
Syekh Abdul Qadir Al Jailani wafat pada tanggal 11 Rabiul Akhir tahun 561 Hijriyah bertepatan dengan 1166 Masehi, pada usia 91 tahun, lalu di makamkan di Bagdad Irak.
Semasa hidupnya Syekh Abdul Qadir Al Jailani pada usia 18 tahun, beliau sudah meninggalkan kota Jilan menuju Baghdad pada tahun 488 H/1095 M. Karena tidak diterima di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, yang pada saat itu di pimpin oleh Ahmad Al-Gazali.
Baca Juga: Lirik Lagu Minang Terbaru Indak Kamungkin Dipopulerkan Pinki Prananda Feat Varenina
Sewaktu di Baghdad beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein al Farra' dan juga Abu Sa'ad al Muharrimiseim.
Beliau menimba ilmu pada ulama-ulama tersebut hingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.
Kemudian dengan kemampuan itu, Abu Sa'ad al Mukharrimi yang membangun sekolah kecil-kecilan di daerah Babul Azaj menyerahkan pengelolaan sekolah itu sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir al-Jailani.
Salah satu karomah yang dimiliki oleh Syekh Abdul Qadir al-Jaelani adalah mampu hadir di alam kubur muridnya dan berhadapan langsung dengan malaikat kubur.
Baca Juga: Lirik Lagu Minang Terbaru Doa Restu Dipopulerkan Rayola FT Ipank, Cocok Jadi Karoke di Acara Kawinan
Cerita tentang karomah Syekh hadir di alam kubur muridnya dan berhadapan langsung dengan malaikat kubur ini dijelaskan didalam kitab Tafrijul Khotir.
Dikutip jurnalmedan.com dari chanel YouTube Dakwah Islam dijelaskan Syekh Abdul Qadir Jaelani mempunyai murid yang bodoh dan buta agama.
Namun ia menaruh cinta rindu dan selalu mengidolakan gurunya yaitu Syeikh Abdul Qadir al-jaelani.
Murid yang bodoh tersebut sebenarnya bukanlah karena kesengajaan yang bermalas-malasan dalam menimba ilmu, akan tetapi karena keadaannya yang susah untuk menangkap dan memahami ilmu yang diajarkan Sang Guru Mulia.
Walaupun di setiap majelis Sang Guru, dia selalu hadir tetapi tetap saja ilmunya tidak bertambah sedikitpun, Syekh Abdul Qadir sebenarnya mengetahui kekurangan dan keadaan muridnya itu namun ia yakin dibalik semua ini pasti Allah punya rencana lain.
Kemudian seiring berjalannya waktu proses belajar dan mengajar di majelis Syekh Abdul Qadir terus berlangsung namun ada hal yang tak biasa terjadi, sang murid yang bodoh itu tidak pernah lagi hadir dalam majelis Syekh Abdul Qodir murid-murid yang lain juga merasa kehilangan dan mencari tahu keberadaan dan keadaannya.
Setelah lama mencari akhirnya mereka mendapatkan informasi bahwa sahabat mereka telah meninggal dunia, seperti yang kita ketahui setelah meninggal dunia maka kita akan ditanya di alam kubur oleh para malaikat Munkar Nakir.
Begitu juga dengan murid Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, malaikat pun Bertanya kepadanya Siapa Tuhanmu siapa nabimu dan Apa agamamu.
Murid Syekh Abdul Qodir kemudian menjawab "Saya tidak tahu yang saya ketahui hanyalah Guruku Syekh Abdul Qodir al-jilani beliaulah yang sangat kucintai,"
Mayat murid itu selalu memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi Kejadian ini.
Lalu hal ini diajukan kepada Allah subhanahuwata'ala oleh malaikat, ya Allah engkau yang maha mengetahui tentang jawaban mayat hambamu ini untuk hal ini saya serahkan kepadamu ya Allah.
Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala berfirman kepada malaikat kubur agar menunggu. Setelah mendengar perintah dari Allah subhanahu wa ta'ala maka malaikat itupun langsung mengambil godam ya dan hendak menyiksa si mayit tersebut.
Pada saat malaikat Munkar Nakir akan melaksanakan siksaan sebagaimana perintah Allah subhana wa taala tiba-tiba, Syekh Abdul Qodir muncul di alam kubur muridnya.
Ia berkata Wahai malaikat Munkar Nakir mait muridku jangan disiksa karena ia sewaktu hidupnya termasuk orang yang bodoh dan tidak tahu tentang agama yang dia ketahui hanyalah aku.
Kemudian Syekh Abdul Qadir berkata lagi "Akulah yang akan memberi jawaban atas segala pertanyaan yang akan kalian tanyakan, silahkan mau tanya apa.
Atas kejadian ini Mungkar Nakir bertambah bingung dan segera melaporkan kepada AllAh subhana wa taala.
Setelah mendengar laporan dari malaikat untuk kedua kalinya, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman "siksa dia sebagaimana mestinya,".
Subhanallah setelah malaikat itu menerima perintah dari Allah subhana wa taala dengan wajah yang sangat menyeramkan malaikat pun datang dengan khodam nya langsung menghajar mait tersebut.
Namun sebelum godam itu mengenai mayat muridnya tiba-tiba Syekh Abdul Qodir Menghadang dan menggagalkan serta merebut khodam dari tangan malaikat Munkar Nakir lalu dilemparkannya.
Kemudian Syekh Abdul Qodir Al Jailani berkata "jangan kalian siksa muridku demi panasnya kecintaanku yang membara dalam batinku kepada Allah subhana wa taala, siapapun juga tidak ada yang mampu menandingi ku ingat kalau mayat muridku disiksa surga dan neraka semuanya akan kubakar (Artinya dalam surga tidak akan ada senang dan neraka tidak akan ada susah),"
ketika itu datanglah perintah Allah Subhanahu Wa Ta'Ala kepada para malaikat. "Sekarang kuampuni dosa mayat orang itu, jangan kamu siksa disebabkan karena kemuliaan yang kuberikan kepada kekasihku Abdul Qadir, aku menanggung rindu kepadanya dan lebarkan lah pula kubur mait orang itu,"
Demikianlah kisah karomah dan kemudian Syekh Abdul Qodir al-jaelani semoga dari kisah ini Allah menambah pengetahuan dan meningkatkan keimanan kita.***
