”Amal seseorang sama sekali tidak akan bisa memasukkan dirinya ke dalam surga.” Para sahabat bertanya,”Tidak pula anda wahai Rasulullah?” Rasulullah ﷺ menjawab,”Tidak. Tidak pula diriku. Hanya saja Allah telah meliputi diriku dengan fadhilah dan rahmat.”
[Hadits riwayat Al-Bukhari (5673) dan Muslim (2816)]
Dalam hadits ini Rasulullah ﷺ tegas mengatakan bahwa amal seseorang tidak akan memasukkan dirinya ke dalam surga. Surga hanya bisa didapat dengan rahmat Allah dan fadhilah-Nya.
Untuk bisa memahami kedua nash yang kelihatannya bertentangan ini karena keterbatasan ilmu kita, maka kita perlu merujuk kepada penjelasan para ulama dalam mendudukkan nash al-Quran dan As-Sunnah semacam ini.
Baca Juga: FULL Raw Scan One Piece 1054 dan Spoiler, Sabo Bongkar Kebusukan WG dan Kini Dijadikan Pahlawan
Para ulama telah menegaskan, kedua nash tersebut sama sekali tidak bertentangan. Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa amal shaleh merupakan sebab masuk ke dalam surga dan bukan merupakan harga surga. Dan hadits tadi meniadakan amal shaleh itu sebagai harga surga.[ii]
Surga bukanlah ganti dari amal shaleh, namun sebab untuk masuk ke dalam surga.[iii] Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqaf mengatakan,”Orang masuk surga hanyalah dengan rahmat Allah Ta’ala semata, sebab taufik untuk beramal dan hidayah untuk ikhlas dalam beramal, serta diterimanya amal, itu hanyalah karena rahmat Allah dan fadhilah-Nya.
Sehingga, benarlah bila dikatakan bahwa seseorang tidak bisa masuk surga semata-mata karena amalnya. Inilah yang dimaksud dengan hadits tersebut. Adapun amal memang merupakan sebab masuk surga dan ini merupakan bagian dari rahmat Allah Ta’ala.”[iv]
Syaikh Abdul Karim bin Abdullah Al-Hudhair mengatakan,”Seorang Muslim masuk ke dalam surga dengan rahmat Allah Yang Maha Pengasih. Sedangkan kedudukan di surga hanya sesuai dengan amalan.
Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-A’raf: 43
وَنُوْدُوْٓا اَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ –