Naskah Khutbah Jumat Edisi Maulid Nabi 2022, Mengenal Ketakwaan Nabi Muhammad dan Semakin Mencintainya

- 29 September 2022, 21:53 WIB
Naskah Khutbah Jumat Edisi Maulid Nabi 2022, Mengenal Ketakwaan Nabi Muhammad dan Semakin Mencintainya
Naskah Khutbah Jumat Edisi Maulid Nabi 2022, Mengenal Ketakwaan Nabi Muhammad dan Semakin Mencintainya /Jurnal Medan

JURNAL MEDAN - Berikut pilihan naskah khutbah Jumat edisi Maulid Nabi 2022, dengan pembahasan keimaan dan ketakwaan beliau.

Judul atau Tema khutbah kali ini adalah Mengenal Ketakwaan Nabi Muhammad dan Semakin Mencintainya.

Simak naskah khutbah edisi menyambut Maulid Nabi 2022 di bawah ini

Khutbah Pertama:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوَى، وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدَى، وَالَّذِيْ أَخْرَجَ المَرْعَى، فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَى، رَبِّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكِهِ وَمُدَبِّرِهِ وَمُصَرِّفِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا نِدَّ وَلَا شَبِيْهَ وَلَا نَظِيْرَ وَلَا مَثِيْلَ، وَهُوَ السَّمِيْعُ البَصِيْرُ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ بَيْنَ يَدَيَّ السَّاعَةِ بِالْحَقِّ لِيَكُوْنَ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ، وَهِدَايَةً لِلْغَاوِيْنَ، وَحُجَّةً عَلَى المُعَانِدِيْنَ، فَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِ بَيْتِهِ وَأَصْحَابِهِ المَيَامِيْنِ، وَعَلى المُقْتَدِيْنَ بِهِ وَبِهِمْ إِلَى يَوْمِ الجَزَاءِ وَالمَصِيْرِ.
أَمَّا بَعْدُ،:

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 30 September 2022, Tema Bahaya Ideologi Komunis

Ibadallah, Khatib mewasiatkan kepada diri khotib sendiri dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala. Karena hanya orang bertakwa saja yang akan sukses di dunia dan akhirat.

Ibadallah, Di hari Jumat ini kita dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara hikmah yang bisa kita petik dari syariat ini adalah agar kita senantiasa teringat dengan kekasih hati kita Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena kita sering menyebutnya. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Tatkala seseorang semakin banyak menyebut seseorang yang dia cintai dan menghadirkannya dalam hatinya, mengingat-ingat kebaikan-kebaikannya, pastilah akan bertambah-tambah rasa cintanya kepada orang yang dia cintai itu. Dan bertambah pula rasa rindu untuk berjumpa dengannya.”

Namun, ingatan kita dan kenangan kita terhadap Nabi kita itu kualitasnya tergantung pada pengenalan seseorang kepada beliau. Semakin mengenalnya, semakin berkualitas perenungannya. Dan semakin besar pula rasa cinta dan rindunya. Adapun orang yang tidak memiliki bekal pengenalan terhadap beliau, akan hambar bahkan hampa perenungan mereka. Demikian juga akan rendah kualitas shalawat mereka.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x