“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa: 59).
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ
“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah.” (QS. Asy-Syura: 10).
Ibdallah, Sebagian kelompok ada yang mengatakan, “Sesungguhnya sebab kelemahan umat Islam adalah karena mereka dikuasai oleh orang-orang kafir. Kalau orang-orang kafir ini tidak menguasai kaum muslimin, niscaya umat Islam akan menjadi kuat”.
Kemudian mereka membuat formula sebagai solusinya. Mereka mengatakan, “Oleh karena itu, umat Islam harus sibuk mempelajari konspirasi-konspirasi dan tipu daya orang-orang kafir”. Kemudian kelompok ini pun disibukkan dengan permasalahan politik atau hal yang serupa dengannya.
Kelompok yang lain mengatakan, “Sebab lemahnya kaum muslimin karena mereka dikuasai oleh pemimpin-pemimpin yang zalim”. Maka mereka menjadikan hal ini sebagai isu utama untuk mengentaskan masalah kelemahan umat.
Yang lain lagi menyatakan, “Sebab lemahnya kaum muslimin adalah karena mereka meninggalkan jihad. Sekiranya kita kembali berjihad, niscaya kita akan menjadi kuat. Dan kita hadapi saja mereka”.
Ada lagi yang menyatakan, “Lemahnya kaum muslimin dikarenakan mereka berpecah belah. Sekiranya mereka bersatu, mereka layaknya menjadi tangan yang satu yang memberikan kekuatan yang utuh yang mampu mengalahkan musuh-musuh mereka”.