Teks Khutbah Jumat Terbaru PDF dengan Tema: Kenapa Kita Sering Tertipu Nikmat Dunia?

- 24 November 2022, 11:15 WIB
Teks Khutbah Jumat Terbaru PDF dengan Tema: Kenapa Kita Sering Tertipu Nikmat Dunia?
Teks Khutbah Jumat Terbaru PDF dengan Tema: Kenapa Kita Sering Tertipu Nikmat Dunia? /Pixabay

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berlindung dari kondisi demikian. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مَصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا

“Ya Allah, jangan Kau jadikan musibah justru pada agama kami. Jangan pula kau jadikan dunia adalah obsesi terbesar kami. Dan puncak pengetahuan kami.”

Ibadallah, Siapa yang cintanya pada dunia mengalahkan kecintaannya pada agamanya, lebih mengedepankan syahwatnya dibanding ketaatan, maka orang-orang seperti ini telah masuk perangkap setan. Allah Ta’ala berfirman mengingatkan kita agar tidak menempuh jalan hidup yang demikian,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الحَياةُ الدُّنيَا وَلا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الغَرُورُ

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” [Quran Fatir: 5]

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ، تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الخَمِيصَةِ، تَعِسَ عَبْدُ الخَمِيلَةِ، إِنْ أُعْطِيَ مِنْهَا رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ

“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat dari wool/sutera). Jjika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah.”

Ibadallah, Alangkah butuhnya kita akan peringatan dan nasihat dari Allah dan Rasul-Nya ini. Nasihat dimana kita saksikan uang dan materi itu dipuja-puja bahkan disembah. Kehidupan matrealistis sudah begitu berlebihan. Sungguh jiwa-jiwa kita butuh introspeksi. Butuh kita obati sakitnya. Dengan cara apa? Dengan cara menyebut dan mengingat dua nasihat dari dua sumber wahyu ini. Kemudian mengamalkannya. Kembali meniti jalan Allah dan Rasul-Nya.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah