Ma’asyiral Muslimin wa zumratal mukminin, rahimani wa rahimakumullah, Kami sebagai khatib menasehatkan diri kami sendiri dan juga hadirin sekalian, untuk terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah ta’ala. Dan terus menghitung-hitung diri kita.
Apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, seberapa banyak yang sudah kita amalkan, dan seberapa banyak yang masih kita lalaikan?
Apa-apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, seberapa banyak yang sudah kita tinggalkan, dan seberapa banyak yang masih kita langgar dan kita kerjakan sampai hari ini?
Yang baik mari kita pertahankan atau bahkan kita tingkatkan. Dan yang buruk mari kita kurangi atau bahkan kita tinggalkan sama sekali.
Hadirin sidang Jum’at, rahimani wa rahimakumullah, Kaum Muslimin yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah ta’ala. Hendaknya kita senantiasa bertakwa kepada Allah ta’ala dalam mencari rezeki. Carilah rezeki dengan jalan yang halal. Karena harta dunia itu remeh dan rendah, tidak layak kita mengorbankan akhirat demi mencarinya. Allah ta’ala berfirman:
وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا
“Dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah.” (QS. al-Baqarah: 41)
Maksud ayat ini adalah, jangan melakukan pelanggaran terhadap agama demi mencari dunia. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: “Maksudnya, jangan menukar keimanan terhadap ayat-ayat-Ku dan keimanan kepada Rasul-Ku dengan dunia dan syahwatnya, karena dunia itu hal yang kecil (remeh).” (Tafsir Ibnu Katsir)
Allah ta’ala sebutkan dalam al-Qur’an bahwa siapa yang menerjang perkara yang Allah haramkan demi kenikmatan dunia dan meninggalkan yang halal, maka ia telah mengikuti langkah-langkah setan. Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. al-Baqarah: 168)