Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab 1444 H 2023 Singkat Terbaru. Belajar Mencintai Allah, Mahabbah dan Amalan Hati

- 22 Januari 2023, 11:40 WIB
Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab 1444 H 2023 Singkat Terbaru. Belajar Mencintai Allah, Mahabbah dan Amalan Hati
Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab 1444 H 2023 Singkat Terbaru. Belajar Mencintai Allah, Mahabbah dan Amalan Hati /Pixabay

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29).

Firman-Nya yang lain,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisaa: 82).

Ketika Anda membaca Alquran, maka perhatian tersbesar Anda bukanlah untuk mengkhatamkan surat yang Anda baca. Semestinya perhatiannya adalah merenungi dan memperhatikan kalimat-kalimat Allah tersebut. Dan ini termasuk hal yang paling berpengaruh untuk mendatangkan rasa cinta kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Renungkanlah firman-Nya yang agung itu dan kalimat-kalimat-Nya yang hakim. Karena kalimatnya itulah

لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ
“Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya.” (QS. Fushshilat: 42).

Kedua: Memperhatikan amalan-amalan wajib dan sunnah.

Perhatian terhadap amalan-amalan sunnah terlebih amalan wajib adalah sesuatu yang sangat berpengaruh pada hati. Perhatikanlah sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan Nabi ﷺ dari Rabbnya. Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ؛ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
“Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.” (HR. Bukhari).

Maksudnya adalah Allah ﷻ menjaga dan membimbing seorang hamba dalam pendengarannya, penglihatannya, dalam derap langkahnya, dalam gerak-gerik tangannya, dan dalam setiap keadaannya.

Ketiga: Mengutamakan kecintaan kepada Allah terhadap kecintaan pada diri sendiri.

Betapa pun diri kita mencintai sesuatu dan cenderung kepada sesuatu, kita harus tetap mendahulukan keicntaan dan keridhaan Allah. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x