Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Padat Edisi 27 Januari 2023. Tema Aman dan Damailah Negeriku

- 27 Januari 2023, 10:48 WIB
Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Padat Edisi 27 Januari 2023. Tema Aman dan Damailah Negeriku
Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Padat Edisi 27 Januari 2023. Tema Aman dan Damailah Negeriku /Pixabay

Wahai para hambaku! Ia hanyalah amalan-amalan kalian yang Aku jaga untuk kalian. Siapa yang mendapatkan kebaikan maka hendaklah ia memuji Allah! Barangsiapa mendapati selain itu, maka janganlah dia mencela kecuali diri sendiri

Karena semua kebaikan itu karunia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala semata dan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang berhak dipuji dan disyukuri. Oleh karena itu, dalam Alquran terdapat pengikatan antara nikmat keamanan dan kedamaian dalam alur yang menakjubkan yang mengingatkan manusia terhadap perkara penting untuk dunia dan akherat. Juga mengingatkan semua perkara yang sedang mereka hadapi di dunia dan yang menanti mereka di akhirat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Alquran:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk (Al-An’am/6 : 82)

Ayat yang mulia ini memiliki petunjuk yang agung yang wajib kita ketahui secara menyeluruh dan memahaminya serta mentadaburi kandungan maknanya. Bukanlah kita telah mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci (Muhammad/47:24)

Alquran, kalamullah ini berisi hidayah dan semua pintu-pintu kebaikan serta semua sebab yang bisa mendatangkan kenikmatan. Kita wajib memahami ayat di atas (Al-An’am/6:82) sehingga menjadi lentera penerang jalan kita dan menjadi pedoman dalam kehidupan masyarakat kita dan menjadi motivasi bagi kita menuju kepada kesempurnaan berupa amal kebaikan dan ketaatan.

Ayat ini dimulai dengan menyebut pemilik iman atau orang yang beriman, dalam firman-Nya: (الَّذِينَ آمَنُوا). Orang-orang beriman adalah orang-orang yang selalu taat, istiqamah dan beragama baik serta yang selalu tunduk kepada semua perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun masalahnya, makna nash pada ayat ini tidak dimaksudkan hanya orang-orang Mukmin saja bahkan ada keterangan dari hadis-hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan sebagian nikmat (tidak saya katakan seluruh nikmat) kadang didapatkan oleh sebagian orang-orang kafir juga. Tapi didapatkan dari Rabb pemilik langit dan bumi dengan keluasan pemberian dan kemurahan-Nya.

Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
مَا أَحَدٌ أَصْبَرُ عَلَى الْأَذَى مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، يَدَّعُونَ لَهُ وَلَدًا وَهُوَ يَعْفُو عَنْهُمْ،

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah