Teks Khutbah Jumat PDF Singkat Terbaru 3 Februari 2023. Tema Mata, Bagian dari Nikmat dan Bencana?

- 2 Februari 2023, 10:25 WIB
Teks Khutbah Jumat PDF Singkat Terbaru 3 Februari 2023. Tema Mata, Bagian dari Nikmat dan Bencana?
Teks Khutbah Jumat PDF Singkat Terbaru 3 Februari 2023. Tema Mata, Bagian dari Nikmat dan Bencana? /

Seseorang bisa mensyukuri nikmat pandangan dengan melihat hal-hal yang bisa menambah keimanannya. Dengan melihat keindahan alam. Kemudian merenungkan agungnya ciptaan Allah. hal itu akan menambah keimanannya.

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ * ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [Quran Ali Imran: 190-191].

Pandangan mereka, mereka gunakan untuk merenungkan keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman,

أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ (17) وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (18) وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ (19) وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ (20)
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? [Quran Al-Ghasyiah: 17-20].

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk melihat dan merenungkan tentang ciptaan-Nya, agar kita sadar bahwa semua itu ada yang menciptakan. Pencipta yang Maha Esa, yang tidak boleh disekutukan. Hanya Dia yang berhak untuk disembah. Dialah Allah Azza wa Jalla.

Seorang Arab badui pernah mengatakan,

البَعْرَةُ تَدُلُّ عَلَى البَعِيْرِ وَأَثَرُ القَدَمِ يَدُلُّ عَلَى المَسِيْرِ فَسَمَاءُ ذَاتُ أَبْرَاجٍ وَأَرْض ٌ ذَاتُ فِجَاجٍ وَبِحَارٌ ذَاتُ أَمْوَاجٍ أَلَا تَدُلُّ عَلَى السَمِيْعِ البَصِيْرِ؟
“Kotoran onta menunjukkan ada ontanya. Jejak langkah menunjukkan ada yang lewat. Langit yang memiliki gugus bintang. Bumi memiliki jalan-jalan. Serta samudera dengan ombaknya. Bukankah itu semua sebagai tanda adanya Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”?

Di antara bentuk syukur kita kepada Allah adalah kita menggunakan mata kita untuk beribadah kepada Allah. Merenungkan dosa-dosa kita. Dengan cara menangis dengan kedua mat akita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
“Dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam (begadang) untuk berjaga-jaga (dari serangan musuh) ketika berperang di jalan Allah.” [HR. Tirmidzi].

Oleh karenanya seseorang hendaknya menggunakan kedua matanya untuk bertakwa kepada Allah dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena nikmat mata ini akan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah