Teks Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 Terbaru, Surga Bisa Diraih saat Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

- 6 Februari 2023, 18:06 WIB
Teks Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 Terbaru, Surga Bisa Diraih saat Berbakti Kepada Orang Tua
Teks Khutbah Jumat Singkat 10 Februari 2023 Terbaru, Surga Bisa Diraih saat Berbakti Kepada Orang Tua /

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَحَافِظْ عَلَى وَالِدَيْكَ أَوْ اتْرُكْ
“Orang tua adalah pintu surga yang paling utama. Jagalah kedua orang tuamu bukan malah meninggalkannya.” [HR. Ibnu Majah 2080].

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ
“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” [HR. Muslim no. 2551].

Ibadallah, Berbakti kepada kedua orang tua adalah sebaik-baik ibadah, ketaatan yang paling mulia, dan amalan yang paling dicintai Allah. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

حَدَّثَنَا صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلىَ دَارِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ؟ قَالَ: “الصَّلاَةُ عَلىَ وَقْتِهَا “. قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ: ثُمَّ “بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ” قُلْتُ ثُمَّ أَىُّ ؟ قَالَ: ((ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ)) قَالَ: حَدَّثَنِيْ بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى

Pemilik rumah ini -sambil menunjuk rumah Abdullah bin Mas’ud– memberitakan kepadaku, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai amalan yang paling dicintai oleh Allah?” Maka beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Saya bertanya lagi, “Lalu amalan apa lagi, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Saya bertanya kembali, “Kemudian amalan apa lagi?” Beliau berkata, “Kemudian berjihad di jalan Allah.” Ibnu Mas’ud berkata, “Beliau (hanya) menyebutkan perkara tersebut, jika sekiranya aku bertanya lebih banyak, maka tentu beliau akan menambahnya.” [Shahih Bukhari: 527 dan Muslim: 140].

Dalam hadits ini, Rasulullah menekankan tentang agungnya berbakti kepada kedua orang tua. Beliau lebih mengedepankan penyebutannya dibanding jihad fi sabilillah.

عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ ( جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ ).

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Ada seseorang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu ia minta izin untuk berjihad. Nabi bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup’? Orang itu menjawab, ‘Iya’. Beliau bersabda, ‘Berjihadlah dalam mengurus keduanya’.” [HR. Bukahri].

Dari sahabat Muawiyah bin Jahimah as-Sulamy, ayahnya yaitu Jahimah radhiyallahu ‘anhuma menemui Rasulullah shallallahu ‘alaih wa sallam, lantas berkata,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x