Khutbah Jumat Terbaru tema Bulan Syaban. Pelajaran dari Akhlak Rasulullah, Mulia Sebagai Teladan Kita

- 22 Februari 2023, 12:48 WIB
Khutbah Jumat Terbaru tema Bulan Syaban. Pelajaran dari Akhlak Rasulullah, Mulia Sebagai Teladan
Khutbah Jumat Terbaru tema Bulan Syaban. Pelajaran dari Akhlak Rasulullah, Mulia Sebagai Teladan /Pixabay

Dari semua sifat-sifat mulia ini dan cintanya beliau kepada umatnya, sudah menjadi keharusan pula kita mencintai beliau. Di antara bentuk kecintaan kita kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menaati apa yang beliau perintahkan. Allah Ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ

“بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” [Quran An-Nisa: 59]

مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” [Quran An-Nisa: 80]

Mencintai beliau juga diekspresikan dengan meniru akhlak beliau. Di antara akhlak beliau adalah penyayang. Saat putra beliau tengah menghapi sakaratul maut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis. Kemudian beliau bersabda,

إنَّ العَيْنَ تَدْمَعُ، والقَلْبَ يَحْزَنُ، ولَا نَقُولُ إلَّا ما يَرْضَى رَبُّنَا، وإنَّا بفِرَاقِكَ يا إبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ.
“Sesungguhnya mata ini menitikkan air mata dan hati ini bersedih, namun kami tidak mengatakan sesuatu yang tidak diridhai Rabb kami. Sesungguhnya kami bersedih dengan kepergianmu wahai Ibrahim.” [HR. al-Bukhari 1303].

إنِّي لأدخلُ في الصلاةِ أريدُ أن أطيلَها فأسمعُ بكاءَ الصبيِّ فأتجوزُ في صلاتي خشيةَ أن تُفتنَ أمُّهُ

Anas radhiallahu ‘anhu mengatakan: Rosulullah –shallallahu alaihi wasallam– pernah mendengar tangisan seorang anak kecil bersama ibunya, sedang beliau dalam keadaan sholat, karena itu beliau membaca surat yang ringan, atau surat yang pendek.” [al-Muhalla 4/198].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga seorang yang memiliki rasa malu yang besar. Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari, dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

كان رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَشَدَّ حَيَاءَ مِنَ الْعَذْرَاءِ في خِدْرِهَا ، فَإذَا رأى شَيْئاً يَكْرَهُه عَرَفْنَاهُ في وَجْهِهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sosok yang memiliki rasa malu yang besar. Lebih dari seorang gadis yang dipingit di dalam rumah. Apabila beliau melihat sesuatu yang tidak disukainya, maka kami akan mengetahui dari raut muka beliau.” [HR.al-Bukhori)

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah