Teks Khutbah Jumat Tema Sambut Bulan Ramadhan. Kesalahan Dalam Ibadah Puasa yang Sering Dilalaikan

- 16 Maret 2023, 12:00 WIB
Khutbah Jumat Tema Sambut Bulan Ramadhan. Kesalahan Dalam Ibadah Puasa yang Sering Dilalaikan
Khutbah Jumat Tema Sambut Bulan Ramadhan. Kesalahan Dalam Ibadah Puasa yang Sering Dilalaikan /Pixabay

Seorang yang hendak puasa Ramadhan, dia wajib sudah berniat di malam harinya untuk berpuasa di esok hari. Siapa yang ragu-ragu di malam hari untuk berpuasa atau tidak esok harinya. Kemudian ia tertidur dalam keraguan tersebut dan bangun setelah adzan subuh berkumandang, maka puasanya tidak sah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من لم يبيت الصيام قبل طلوع الفجر، فلا صيام له
“Siapa yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.” [HR. Al-Baihaqi].

Niat yang dimaksud di sini adalah niat di hati. Adapun mengucapnya tidak wajib. Seandainya tidak diucapkan puasa tetap sah.

Keempat: minum saat adzan subuh berkumandang.

Sebagian orang yang telat sahur, ia bangun saat adzan berkumandang, lalu ia minum air karena menganggap masih dibolehkan untuk minum air di waktu tersebut, maka rusaklah puasanya. Karena adzan subuh itu dikumandangkan setelah terbit fajar. Sementara Allah Ta’ala berfirman,

وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam…” [Quran Al-Baqarah: 187]

Kelima: kelalaian orang-orang yang berpuasa untuk berdoa saat sahur dan akan berbuka. Padahal itu adalah waktu mustajab.

Sebagian besar kaum muslimin saat ini melalaikan dua waktu mustajab ini. Yaitu ketika sahur dan ketika hendak berbuka. Setelah selesai makan sahur, kebanyakan orang menunggu subuh mengisinya dengan menonton TV, padahal acaranya tidak bermanfaat bahkan mengumbar aurat. Atau mengecek hand phone mereka dan bersosial media. Padahal itu waktu mustajab. Karena waktu sahur adalah waktu sepertiga malam terakhir. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758).

Imam Nawawi berkata, “Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.”

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x