Naskah Ceramah Ramadhan 2023 Singkat atau Kultum, Tema Sambut Ramadhan dengan Saling Memaafkan

- 23 Maret 2023, 20:57 WIB
Naskah Ceramah Ramadhan 2023 Singkat atau Kultum, Tema Sambut Ramadhan dengan Saling Memaafkan
Naskah Ceramah Ramadhan 2023 Singkat atau Kultum, Tema Sambut Ramadhan dengan Saling Memaafkan /

Kata khuż atau ambillah bermakna memperoleh sesuatu untuk dimanfaatkan. Dalam kata ini, terkandung arti memilih dari sekian banyak pilihan.

Artinya, Allah memerintahkan manusia–melalui kata khuż–untuk memilih memaafkan kesalahan orang lain dibandingkan sikap-sikap lain yang mungkin dilakukan seperti membalas, marah, mengamuk, atau menyimpan dendam kesumat.

Kemudian, maaf yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah sekedar ucapan belaka, melainkan memaafkan dengan sepenuh hati.

Kata al-’afwu atau maaf diambil dari akar kata yang terdiri dari huruf ’ain, fa,dan waw. Akar ini memiliki dua kemungkinan makna, yakni meninggalkan sesuatu dan memintanya.

Dari sini, kita dapat memahami bahwa seseorang yang telah memaafkan kesalahan orang lain berarti ia benar-benar meninggalkan (menghapus) kesalahan tersebut. Tidak mengungkit-ungkitnya kembali.

Tafsir surah al-A’raf ayat 199
Sangat menarik pemaparan al-Biqa’i rahimahullah ketika mentadaburi potongan ayat khuż al-’afwa, yakni; ambillah apa yang telah Allah anugerahkan, tanpa bersusah payah menyulitkan diri.

Dengan kata lain surah al-A’raf ayat 199 memerintahkan kita untuk menganggap enteng kesalahan orang lain, tidak membesar-besarkannya, dan memaafkan dengan tulus bahkan sebelum orang yang bersangkutan meminta maaf.

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya berkesimpulan bahwa ayat ini merangkum berbagai sikap terpuji dalam bersosialisasi di masyarakat; mulai dari berinteraksi dengan baik seperti memaafkan orang lain, tidak saling bertikai, hingga memerintahkan segala perbuatan baik dan mencegah berbagai tindakan keburukan (saling mengingatkan dalam ketakwaan).

Keutamaan Saling Memaafkan Kesalahan Sesama
Dalam kitab Mausu’ah min Akhlaqir-Rasul, Syaikh Mahmud al-Mishri berkata bahwa saling memaafkan adalah pintu terbesar menuju terciptanya rasa saling mencintai antara sesama manusia, “Jika orang lain mencerca kita, sebaiknya kita membalasnya dengan memberi maaf dan perkataan yang baik.”

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x