Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H/2023 Terbaru, Jadikan Momen Lebaran Sebagai Perubahan Karakter Islami

- 4 April 2023, 11:54 WIB
Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H/2023 Terbaru, Jadikan Momen Idul Fitri Sebagai Perubahan Karakter Islami
Naskah Khutbah Idul Fitri 1443 H/2023 Terbaru, Jadikan Momen Idul Fitri Sebagai Perubahan Karakter Islami /

Kemudian Ia membaca ayat {“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh Sesungguhnya aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”} dan ayat {Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu}.

Kemudian Rasul menyebut seorang yang bepergian jauh untuk melaksanakan ibadah, ia berdoa menadahkan tangan ke langit, ya Tuhan, ya Tuhan, dan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan semua itu didapat dari yang haram, maka tidak akan dikabulkan doa tersebut” (HR. Muslim).

Oleh karena itu, seorang mukmin harus terus menjaga dirinya dan memastikan apapun yang akan dikonsumsi harus diyakini halal, baik dzat ataupun asal usul harta yang digunakan membelinya.

Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia…

Hikmah kedua, ialah menahan diri dari penyakit hati, seperti cepat marah, iri dan dengki, serta ghibah dan fitnah. Semua penyakit hati tersebut selama berpuasa harus ditahan. Karena jika tidak ditahan dan tetap dilaksanakan, maka bisa menghilangkan pahala puasa bagaikan nyala api melumat dengan tandas kayu kering.

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَكَمْ مِنْ قَائِم لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
“Banyak orang berpuasa tidak mendapat (pahala) apa-apa kecuali lapar. Dan banyak orang mendirikan shalat malam tidak mendapat (pahala) apa-apa kecuali hanya kantuk akibat begadang” (HR Ahmad).

Cobaan terbesar umat manusia di era teknologi informasi saat ini ialah tidak bisa menahan diri dari lisan virtualnya. Yaitu dengan bersosial media tanpa menyaring baik-buruknya. Dengan cepat lisan virtualnya mengirim pesan atau berita, tanpa terlebih dahulu dikonfirmasi kebenaran dan kepantasan untuk diunggah di sosial media.

Perilaku seseorang di sosial media kadang berbeda sekali dengan perilakunya di dunia nyata. Banyak ditemukan seseorang yang mempunyai kehidupan ganda: yaitu di kehidupan nyata ia dikenal sebagai pribadi yang baik, saleh dan santun. Tapi kehidupannya di dunia maya berbeda sama sekali. Seakan-akan orang tersebut memisahkan standar kebaikan, kesalehan dan kesantunan di dunia nyata dan dunia maya. Padahal secara agama dua-duanya mendapatkan beban tanggungjawab (taklif) yang sama.

Perbuatan buruk yang dilarang dilakukan di dunia nyata, juga dilarang dilakukan di dunia maya. Orang yang menjalankannya sama-sama mendapat dosa dan hukuman dari Allah SWT.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ و وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَا حَاجَةَ لِلَّهِ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“siapa orang yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan menjalankannya maka tidak ada nilai kebaikan di sisi Allah dalam dia meninggalkan makan dan minum” (HR. al-Bukhari)

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah