Khutbah Idul Fitri Terbaru 2023/1444 H. Spirit Ibadah Pasca Ramadhan dan Jangan Tertipu Dengan Nikmat Dunia

- 19 April 2023, 11:56 WIB
ilustrasi khutbah idul firi dingkas terbaru dan singkat 2023 atau 1444 h
ilustrasi khutbah idul firi dingkas terbaru dan singkat 2023 atau 1444 h /

 

JURNAL MEDAN - Referensi Khutbah Idul Fitri singkat dan Terbaru 2023 atau 1444 H. tema tetap Spirit Ibadah Pasca Ramadhan usai dan Jangan Tertipu Dengan Nikmat Dunia

 

Fenomena saat ini bisa kita lihat antara tantangan zaman modern.

Dimana manusia sangat cinta dengan dunia sampai lupa melaksanakan amalan yang diperintah Allah.

Jika ramadhan iman kita meningkat, maka hal itu harus diteruskan bulan setersunya.

Baca Juga: Full Spoiler One Piece 1081 Reddit: Haki GARP Taklukkan Kuzan, Nasib Tragis Bajak Laut Law Berakhir

Karena semakin kita  tenggelam dalam kenikmatan dan glamor dunia.

maka perlahan itu juga kita senakin malas mengerjakan amalan.

Oleh karena itu semakin spirit lah kita dalam menjalankan ibadah dan amalan sunnag

Karena sudut pandang insan dunia adalah amalan baiknya.

Baca Juga: Update Spoiler Boruto Chapter 80: Terungkap Alasan Mangekyo Sharingan Sarada Bangkit dan Pelarian Boruto

 

Kaum Muslimin Yang Berbahagia, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Ramadhan 1444 H. yang baru saja kita lalui, bahkan ibadah shalat Id kita pada pagi ini, Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat menguatkan kita beribadah kepada Allah SWT dalam menjalani sisa kehidupan kita di dunia, juga dapat meningkatkan Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup dan mengangkat derajat kita menjadi amat mulia di hadapan Allah SWT.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah keharibaan Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian untuk bertakwa kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Karena takwa adalah jalan kebahagiaan. Jalan keberhasilan dan kesuksesan dalam mengarungi kehidupan dunia dan bekal akhirat.

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

Saat ini kita berada di zaman yang sangat maju. Seiring dengan itu, kita juga dihadapkan pada tantangan baru. Banyak sekali kemaslahatan materi yang bisa kita gunakan untuk menegakkan agama kita. Di sisi lain, materi-materi tersebut berpotensi besar mengalahkan peran agama di hati kebanyakan manusia. Kepentingan pribadi dan egoisme akan menjadi standar akhlak baru di tengah masyarakat yang demikian.

Di antara tantangan zaman modern adalah manusia sangat cinta dengan dunia. Mereka tenggelam dalam kenikmatan dan glamornya. Karena faktor dunia, seseorang memberikan loyalitas atau ketidak-loyalan. Karena sudut pandang dunia pula seseorang menilai sesuatu itu modern atau kuno. Layak didahulukan atau diakhirkan.

Ibadallah,

Yang kita khawatirkan pada diri seorang muslim adalah, kecintaan mereka terhadap dunia membuat mereka menjalani kehidupan tanpa aturan dan ketentuan syariat. Mereka tidak lagi merasa terikat dengan aturan syariat. Seperti kecintaan pada materi. Lalu menjadikannya tujuan tanpa mempertimbangkan sudut pandang keimanan. Tidak lagi memperhatikan hukum-hukum Islam.

Ya, kita khawatirkan pada diri seorang muslim adalah menjadikan dunia sebagai obsesi terbesar mereka. Puncak ilmu mereka. Akhir dari usaha mereka. Bahkan mereka merasa bahwa tujuan hidup dan ada di dunia ini adalah untuk dunia itu sendiri. Allah Ta’ala berfirman mengingatkan orang-orang yang memiliki pemikiran seperti ini:

وَوَيلٌ لِلكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيدٍ ۝ الَّذِينَ يَسْتَحِبّونَ الحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الآخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبغُونَهَا عِوَجًا أُولَئِكَ في ضَلَالٍ بَعيدٍ

“Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih, (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.” [Quran Ibrahim: 2-3].

Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” [Quran At-Taghabun: 15].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berlindung dari kondisi demikian. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مَصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا

“Ya Allah, jangan Kau jadikan musibah justru pada agama kami. Jangan pula kau jadikan dunia adalah obsesi terbesar kami. Dan puncak pengetahuan kami.”

Ibadallah,

Siapa yang cintanya pada dunia mengalahkan kecintaannya pada agamanya, lebih mengedepankan syahwatnya dibanding ketaatan, maka orang-orang seperti ini telah masuk perangkap setan. Allah Ta’ala berfirman mengingatkan kita agar tidak menempuh jalan hidup yang demikian,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الحَياةُ الدُّنيَا وَلا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الغَرُورُ

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” [Quran Fatir: 5]

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ، تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الخَمِيصَةِ، تَعِسَ عَبْدُ الخَمِيلَةِ، إِنْ أُعْطِيَ مِنْهَا رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ

“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat dari wool/sutera). Jjika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah.”

Ibadallah,

Alangkah butuhnya kita akan peringatan dan nasihat dari Allah dan Rasul-Nya ini. Nasihat dimana kita saksikan uang dan materi itu dipuja-puja bahkan disembah. Kehidupan matrealistis sudah begitu berlebihan. Sungguh jiwa-jiwa kita butuh introspeksi. Butuh kita obati sakitnya. Dengan cara apa? Dengan cara menyebut dan mengingat dua nasihat dari dua sumber wahyu ini. Kemudian mengamalkannya. Kembali meniti jalan Allah dan Rasul-Nya.

Ibadallah,

Coba dengarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut ini:

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ ۝ أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” [Quran Yunus: 7-8].

Coba renungkan juga sabda Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ -رَضِيَّ اللَّهُ عَنْهُ- قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَتَذَكَّرُ الدُّنْيَا، نَتَذَكَّرُ الفَقْرَ وَنَتَخَوَّفَهُ، فَقَالَ: «آلْفَقَرَ تَخَافُونَ؟! وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ؛ لتُصَبَّنَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا صَبًّا، حَتَّى لَا يُزِيغَ قَلْبَ أَحَدِكُمْ إِزاغَةً إِلَّا هِيَه (أَيْ: إِلَّا هَذِهِ الحَياةُ)، وايْمُ اللَّهُ، لَقَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى مِثْلِ البَيْضاءِ، لَيْلُها وَنَهارُهَا سَوًاءٌ

Abu Darda’ radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui kami. Saat itu kami sedang menyebut-nyebut dunia. Kami bercerita tentang kemiskinan dan mengkhawatirkannya.” Beliau bersabda, ‘Apakah kemiskinan yang kalian takutkan’? Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh nanti dunia ini akan benar-benar dilimpahkan untuk kalian. Sehingga tidak ada yang membuat hati setiap orang dari kalian menyimpang kecuali hal tersebut (maksudnya kehidupan seperti ini). Demi Allah, sungguh telah kutinggalkan kalian dalam kondisi yang putih. (saking jelasnya petunjuk itu) malamnya seperti siangnya.”

Coba renungkan hadits yang agung ini. Hadits yang merupakan tanda-tanda kenabian. Hadits ini akan mengobati penyakit kita di zaman ini. Karena hadits ini menjelaskan tentang sebab tergelincirnya seseorang dari jalan kebenaran. Dan sebab terbesar seseorang menyimpang dari jalan yang lurus ini adalah dunia berkuasa di hati seseorang. Seseorang tenggelam dalam syahwat dunia yang fana dan kelezatan yang sementara.

Kecintaan seseorang terhadap dunia dan perasaan butuh terhadapnya, kalau tidak ditimbang dengan syariat dan akhlak Islam, maka hal itu akan menggiring seseorang pada sifat-sifat yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang buruk. Contoh: mengapa orang bisa pelit dan tidak menunaikan zakat yang wajib? Karena mereka cinta dengan uang dan harta. Kecintaan itu tidak diikuti dengan bimbingan wahyu syariat. Contoh lainnya, kezaliman yang dilakukan seseorang karena kecenderungan besar mereka terhadap dunia. Demikian juga dengan perbuatan criminal, dusta, penipuan, kecurangan, hasad, semua itu karena seseorang dikuasai dengan nafsu dunia.

Cinta harta dan uang dan menjadikannya segala-galanya adalah pokok kerusakan. Mencintai kenikmatan dunia boleh, tapi ketika cinta itu tidak diikat dengan hukum-hukum syariat, maka ia menjadi inti kerusakan. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَكْثَرَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ، مَا يُخْرِجُ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ بَرَكَاتِ الأَرْضِ»، قِيلَ: وَمَا بَرَكاتُ الأَرْضِ؟! قَالَ: «زَهْرَةُ الدُّنْيَا

“Sesungguhnya yang paling akhu khawatirkan pada kalian adalah justru kerberkahan yang Allah berikan dari bumi ini.” Ada yang bertanya, “Ap aitu keberkahan bumi”? Nabi menjawab, “Keindahan dunia.”

Ibadallah,

Coba pikirkan dan renungkanlah hakikat dunia ini. Ini adalah tempat ujian. Kalau kita sadar ini tempat ujian, lalu apakah kita akan membiarkan diri kita terpedaya dengan tipu dayanya berupa keindahannya? Dunia ini ibarat bayangan saja. Ia menaungi sebentar, kemudian berlalu begitu cepat.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” [Quran Al-Hadid: 20]

Kaum muslimin,

Jangan tukar agama Anda dengan secuil dunia yang sedikit ini. Ya, dunia itu sebanyak apapun dia, dibanding akhirat ia adalah sedikit. Justru dengan inilah Anda akan merasa Bahagia, mulia, tenang, dan nyaman.

Kita saksikan banyak orang yang dibuat buta oleh dunia. Hingga mereka menumpahkan darah yang dijaga oleh syariat. Menodai kehormatan orang lain. Merampas hak dan harta orang lain. Semua itu mereka lakukan demi dunia yang hakikatnya merupakan remah-remahan saja. orang yang berbuat demikian hakikatnya telah melakukan kejahatan besar. Dia telah bermaksiat kepada Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Besar. Karena itu, merasalah senantiasa diawasi oleh Allah. kembalilah kepada petunjuk-Nya. Dan ingatlah bahwa kita semua manusia ada tempat kembalinya.

Wahai orang-orang yang terpedaya dengan dunia. Yang berusaha mengumpulkannya tanpa peduli halal atau haram. Bertakwalah kepada Allah sebulum semuanya berakhir. Sebelum berpisah dengan harta, keluarga, dan dunia tempat tinggalnya sekarang.

Wahai orang-orang yang melakukan riba bahkan mempromosikannya di tengah kaum muslimin. Takutlah kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Waspadailah murka-Nya. Karena adzabnya amat pedih dan keras.

Wahai orang-orang yang menyebarkan aib orang lain dan memviralkannya di sosial media. Bertaubatlah kepada Allah. ingatlah firman Allah Ta’ala,

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.” [Quran An-Nur: 19]

Wahai orang-orang yang menggemari website-website yang berisi maksiat kepada Allah, belumkah datang waktunya unutk kembali kepada Allah? Tidakkah Anda takut terhadap hukuman dari Allah yang bisa saja datang segera kepada Anda? Atau Allah tunda nanti di akhirat jika Anda tidak bertaubat.

Allah Jalla wa ‘Ala berfirman tentang keadaan orang-orang yang berbuat melampaui batas di bumi dan melakukan banyak kerusakan.

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ ۝ إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ

“karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” [Quran Al-Fajr: 13-14].

Ingatlah akhirat. Sadarilah bahwasanya Anda akan berpisah dengan dunia yang fana ini. Anda akan menuju negeri yang abadi. Ingatlah saat itu Anda akan berdiri di hadapan Allah Maha Raja dan Maha Kuasa. Ingat juga bahwasanya Anda akan ditanya saat berada di kuburan. Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita,

كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ، إِنَّ أَقْوَامًا يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ، فَلَهُمْ النَّارُ يَوْمَ القِيَامَةِ

“Setiap daging yang tmbuh dari yang haram, neraka lebih layak untuknya. Sesungguhnya orang-orang yang menghambur-hamburkan harta dari Allah dengan cara yang tidak dibenarkan, bagi mereka neraka  pada hari kiamat.”

Khutbah kedua

خطبة كدوا

الله اكبر ۷× الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا، لااله الاّالله والله اكبر، الله اكبر ولله الحمد . أَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْإِنْسَانَ وَصَوَّرَهُ مِنَ الْعَدَمِ، وَقَدَّرَ رِزْقَهُ وَاَجَلَهُ وَعَلَيْهِ بِكَأْسِ الْمَنُوْنِ قَدْ حَكَمْ، اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادةً تُنْجِيْ قَائِلَهَا مِنَ الْاَلَمْ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شَرَفَ اللهُ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ وَبِهِ خَتَمْ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الهِ وَاَصْحَابِهِ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ {امابعد} يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، قال الله تعالى : فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ فَعَسَى اللّهُ أَن يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ فَيُصْبِحُواْ عَلَى مَا أَسَرُّواْ فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِ يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وءالهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ آمين يَا مُجِيْبَ السَـائِلِيْن اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ اَللَّهُمَّ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا اَللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمِ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَسْبَعُ وَمِنْ دُعَاءِ لاَيُسْمَعُ رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِوالحمد لله رب العالمين
***

 

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x