Demikian juga dengan firman-Nya,
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ جَنَّتَانِ
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” [Quran Ar-Rahman: 46]
Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang takut kepada-Nya, itulah hakikat orang yang berilmu. Karena hanyalah orang yang berilmu dan kenal dengan Allah lah yang memiliki rasa takut dan khasy-yah. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” [Quran Fathir: 28]
Dalam shahihain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوَاللهِ لَاَنَا اَعْلَمُهُمْ بِاللهِ وَاَشَدُّهُمْ لَهُ خَشْيَةً.
“Demi Allah (kata Rasululah): Sesungguhnya aku adalah orang yang paling tahu di antara mereka tentang Allah dan orang yang paling takut di antara mereka kepada-Nya.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” [HR. Muslim]
Ibadallah, Di dunia ini, kalau manusia menyadari, sebenarnya mereka sangat butuh memiliki sifat takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terutama di zaman kita sekarang ini. Dimana kondisi sekarang begitu mudah kita mendapatkan sesuatu yang Allah haramkan. Perbuatan dosa itu bisa datang menyodorkan diri tanpa dicari. Ditambah lagi banyak hal-hal yang rancu. Banyak hal-hal yang dosa tapi dibungkus dengan kedok bijaksana. Rasa takut kepada Allah akan mengendalikan syahwat seseorang. Dan membantu seorang hamba untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah.