21 Maret Jadi Hari Down Syndrome Sedunia, Simak 3 Fakta tentang Down Sindrom

21 Maret 2021, 10:11 WIB
World Down Syndrome Day atau WDSD /https://www.worlddownsyndromeday.org//

JURNAL MEDAN - World Down Syndrome Day atau WDSD diperingati setiap tanggal 21 Maret tiap tahun. Hari Down Syndrome Sedunia tahun ini memiliki tema 'Connect'.

World Down Syndrome Day merupakankesempatan tahunan bagi komunitas down sindrom global untuk saling terhubung dengan berbagi ide, pengalaman, dan pengetahuan.

Selain itu juga memberdayakan satu sama lain; mengadvokasi dan menjangkau perubahan positif persamaan hak bagi orang dengan down sindrom.

Baca Juga: Soal Sidang Rizieq Shihab, Natalius Pigai: Perlakukan Terdakwa Tidak Adil Akan Berakhir Keputusan Tidak Adil

Baca Juga: Ramalan Zodiak 21 Maret 2021: Halo Taurus, Kamu Banyak Keberuntungan Tak Terduga Lho

Dikutip dari laman World Down Syndrome Day, tema 'connect' dipilih karena memiliki makna agar dapat terhubung dan membagikan pengalaman, pengetahuan serta mendukung kesetaraan untuk orang- orang yang mengalami Down Syndrome.

Tema itu pun terinspirasi dari pandemi COVID-19 yang mengharuskan kita beradaptasi untuk tetap terhubung satu sama lain dan menjadi peluang mencari cara baru untuk terus terhubung.

Lalu, apakah Down Syndrome itu? Berikut 3 faktanya di kutip dari laman ANTARA, Minggu 21 Maret 2021.

Baca Juga: 4 Fakta tentang Hari Puisi Dunia yang Diperingati Setiap Tanggal 21 Maret, Tercetus di Paris Tahun 1999

1. Memiliki angka harapan hidup yang tinggi

Dokter Kandungan Andrianjsah Dara SpOG menjelaskan
down Syndrome bukanlah sebuah penyakit namun merupakan kelainan kromosom yang dialami seseorang akibat jumlah kromosomnya melebihi kromosom pada umumnya.

Orang yang mengalami Down Syndrome memiliki satu kromosom lebih sehingga ia memiliki 47 kromosom.

Mereka memiliki angka kehidupan tinggi dibanding dengan kelainan genetik lainnya seperti trisomi 13 (sindrom patau) ataupun trisomi 18 (sindrom edward).

2. Lemas otot dan perubahan wajah

Ahli Sitologi Genetika dokter Lydia Pratanu dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita menyebutkan dua ciri khas yang dimiliki orang down syndrome adalah lemas otot dan perubahan wajah.

Baca Juga: 21 Maret Jadi Hari Puisi Dunia, 5 Zodiak Ini Ternyata Paling Puitis. Pisces Imajinatif, Libra Cinta Seni

Lemas otot artinya pemilik down syndrome tidak memiliki otot yang kuat dan cukup lemah dalam kegiatan fisik.

Sementara untuk perubahan wajah bisa terjadi karena struktur kepala yang berubah.

Keterbatasan pada fisik maupun intelektual juga umum dialami para pemilik down syndrome. Di samping itu mereka juga rentan terserang penyakit karena sistem imun yang kurang optimal.

Semuanya itu terjadi akibat adanya kelebihan satu kromosom.

3. Stimulasi bantu pemilik down syndrome hidup normal

Untuk menegaskan Down Syndrome bukanlah penyakit sehingga tidak bisa diobati. Meski demikian stimulasi sejak awal kelahiran dapat membantu para pemilik down syndrome menjalani kehidupan normal.

Stimulasi dengan melatih kekuatan otot lewat fisioterapi juga lambat laun dapat membuat kekuatan otot bertambah seiring berjalannya waktu.

Selain itu, stimulasi aktivitas seperti berjalan- jalan di taman, berkenalan dengan warga sekitar, melukis, hingga mendengarkan musik juga memengaruhi para pemilik kelainan kromosom itu untuk dapat memahami bentuk interaksi dan sosialisasi yang ada di masyarakat.

Dengan stimulasi yang tepat dan dilakukan sejak dini, orang yang mengalami down syndrome dapat hidup secara normal dan tidak terhalang keterbatasannya.***

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler