Cerita Mistis Pendaki Gunung Gede, Diikuti Sosok Anak Kecil dan Bertemu Sekelompok Bapak-bapak Sedang Mengaji

21 Juli 2022, 19:56 WIB
Ilustrasi Cerita Mistis Pendaki Gunung Gede /Jendela Cianjur/Deni Abdul Kholik

JURNAL MEDAN - Gunung Gede merupakan sebuah gunung api bertipe stratovolcano yang berada di Provinsi Jawa Barat, tepatnya berada di perbatasan antara 3 wilayah yaitu kabupaten bogor, cianjur dan Sukabumi.

Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango dengan ketinggian 2958MDPL, dan termasuk salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980.

Gunung gede merupakan anugrah maha kuasa yang menyimpan keindahan di puncak nya, tak hanyal banyak para pendaki yang ingin mengeksplor keindahan yang tersuguh di atas puncak gunung gede tersebut.

Baca Juga: Kisah Horor Kontrakan Angker di Depok, Satu Keluarga Diganggu Kuntilanak Selendang Merah

Begitu juga pada akhir pekan yang merupakan puncak para pendaki berbondong-bondong, banyak para pendaki yang berdatangan dari berbagai daerah.

Di balik keindahan gunung gede, ternyata menyimpan misteri, salah satunya pengalaman rohman dan tim pendakian di gunung gede.

Dikutip dari chanel Youtube ITS NJUL, Kamis 21 Juli 2022 dikatakan, kisah horor ini dialami oleh Saifurrohman di gunung gede.

Kisah horor ini di alami Saiful saat kedua kalinya ke gunung gede-pangrango. Saat itu tim mereka berjumlah enam orang lima orang laki-laki dan satu orang perempuan.

Baca Juga: Bansos PHK dan BPNT Juli 2022 Cair, Berikut Cara Cek dan Nominal yang Akan Anda Terima

Jadi berhubung Saiful pernah mendaki ke gunung gede sebelumnya, jadi saat itu mereka bersiap mau naik dari post bertemuputih, Saiful dan tim berdoa.

Lalu Saiful mendapat penjelasan tentang apa saja norma-norma yang harus dilakukan pas mendaki, "lumayanlah ilmu dari teman-temanku yang sering naik gunung bisa aku share ke mereka, "ujar Saiful.

Seperti pada umumnya kalau ada kendala atau pun hal yang enggak diinginkan saat mendaki yang berakibat kita nggak bisa telepon, chat jangan bersedih hati.

Karena tujuan utama kita adalah Pergi sehat dan pulang selamat sampai rumah, begitu Saiful sampaikan kepada teman pendakinnya.

Baca Juga: Cerita Misteri, Kisah Horor Asal Usul Si Manis Jembatan Ancol Sering Meneror Warga Saat Melintas

Untuk yang kedua baru diomongin kalau misalnya nemuin sesuatu yang ganjil di Gunung harap jangan menceritakannya di atas tidak untkan pendakian jadi berbau horor dan setiap orang jadi panik terutama buat satu-satunya cewek, "ujar Saiful.

Saat itu pendakian dimulai 03.00, diperjalanan awal semuanya biasa aja, lalu saat nyampe di jembatan kecil yang ada saluran air tidak berhenti dulu di sana buat mengisi persediaan kira-kira tahu nyampe di sana tuh pas adzan subuh.

Saiful dan tim pun memutuskan untuk salat subuh dulu sambil istirahat, setelah dirasa air cukup mereka melanjutkan perjalanan dan sampai ke alun-alun Suryakencana.

Berhubung tiga orang yang lain udah duluan buat sholat Saiful dan kedua temannya ngobrol-ngobrol, menanyakan bagaimana perasaannya mendaki pertama kali.

Baca Juga: Fakta Menarik Film Horor Thailand TAKE ME HOME: Dibintangi Mario Maurer Memiliki Kesan Positif Untuk Ditonton

Tapi pas Saiful lihat raut wajah Syiah kayaknya dia menyembunyikan sesuatu dan ramuan jelasin obrolan pun tidak di perpanjang.

Selanjutnya Saiful dan tim langsung lanjut lagi ngedaki, sebab mereka naik jalur Putri dan turun lewat Cibodas mereka belum tidur semaleman karena nongki-nongki dulu di Cibodas tempat kita menyimpan motor.

Lanjut ke jalur Putri 02.00 dan mereka cuma tidur sebentar di mobil tempat mereka ngetem di sana.

Jadi lidernya memutuskan untuk istirahat di pos buntut lutung kalau dilihat dari posnya emang ada atapnya terus udah kayak pos yang gak keurus dari lama tapi karena aku yang putusin aku suruh aja,

Ya namanya juga di Gunung Dipikir aja emang kayak di kota ada yang jagain ucapku dalam hati dari enam orang pendaki yang tidur cuma mereka berempat memutuskan untuk lebih menikmati pagi dan foto-foto disana.

Dia bilang, dia lihat makhluk kecil warna putih, lompat-lompat, seperti se jenis musang, tupai atau kelinci ternyata sejenis dia juga nggak tahu itu makhluk apa dan anehnya aku ngelihat apa yang ditunjukin,"ujar Saiful

"Ah aku cuman iya in aja saat itu, dari pada panik Mending cari aman. Setelah tidurku dirasa cukup, yang lain juga baru bangun langsung menggigil, padahal cuaca bagus menurutku," ujar Saiful.

Saiful mengatakan pada saati itu dirinya masih positif. Singkat cerita, pendakian pun dimulai kembali, tidak ada hal-hal aneh apapun, sampai mereka nyampe di alun-alun Suryakencana.

Sesaat setelah sampai, Saiful dan kawan- kawan langsung dibagi menjadi dua tim tiga orang bikin tenda dan tiga orang lagi ngambil air.

Kira-kira sampai pukul 01.00, Saiful kebagian ngambil sama si a dan b. Cuaca di atas ternyata nggak bisa diprediksi jarak pandang cuma kelihatan 2 m dan semuanya ketutup kabut.

"Pas udah nyampe mata air aku lihat banyak orang-orang pakai sarung kayak biasa pengajian mereka kayak habis pengajian di Suryakencana aku liatin dan ada satu orang bapak-bapak yang nyamperin aku,"

"Dia bilang hati-hati jangan sembrono dan harus menjaga sikap katanya dalam bahasa Sunda, oh iya pak ini pengajian rutinan bukan ya, saya baru lihat Pak,"ujar Saiful.

"Nggak dek Ini hadiah buat yang kemarin pendaki meninggal di sini, ujar bapak- bapak itu," kata Saifu menambahkan.

Pada momen itu, Saiful mengatakan dirinya merinding dan langsung mengajak temannya yang lain untuk kembali ke tenda.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler