Cacar Monyet di Indonesia Terdeteksi Pertama Kali di Jakarta, Kenali Gejala dan Pencegahannya

23 Agustus 2022, 14:17 WIB
Ilustrasi Cacar Monyet /Pixabay/Alexandra Koch

JURNAL MEDAN - Cacar Monyet di Indonesia resmi teridentifikasi di Jakarta, yuk kenali gejala dan pencegahannya.

Cacar Monyet teridentifikasi di Jakarta dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan satu pasien asal Jakarta terkonfirmasi Cacar Monyet.

Baca Juga: Link Download Video dan MP3 TikTok di SssTikTok dan SnapTik Terbaru 2022, Tanpa Watermark: Dijamin Mudah!

"Ada satu pasien yang terkonfirmasi, dari DKI Jakarta, yaitu seorang pria usia 27 tahun,saat pemeriksaan PCR tadi malam," kata Syahril seperti dikutip dari ANTARA.

Pria yang terkomfirmasi terkena Cacar Monyet tersebut sebelumnya dilaporkan baru tiba dari perjalanan luar negeri.

Lantas Seperti apa Gejala Cacar Monyet dan Bagaimana cara pencegahaannya?

Baca Juga: Brigadir J Tercatat Jadi Wisudawan Kampus Universitas Terbuka Pamulang, Lulus dengan Predikat Memuaskan

Sebelumnya penyakit Cacar Monyet dilaporkan telah meluas ke 12 negara non endemis yang berada di 3 regional WHO yakni regional Amerika Eropa, dan Western Pasific.

Cacar Monyet atau Monkeypox ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958.

Dimana wabah penyakit ini ditemukan menyerang sekelompok monyet yang dipelihara untuk penelitian.

Seperti dilansir dari laman resmi.kemkes.go.id Virus Cacar Monyet masuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Baca Juga: Link Download Video Musik YouTube Full Album, Converter Online ke MP3, KLIK DISINI!

Orthopoxvirus juga termasuk dalam virus variola penyebab cacar, virus vaccinia digunakan dalam vaksin cacar, dan virus cacar sapi.

Lalu Seperti apa gejala dari Cacar Monyet itu?

Penyakit Cacar Monyet mirip dengan gejala cacar air tapi lebih ringan, kemudian terjadi Demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan akan mengawali gejala.

Bedanya cacar air dengan Cacar Monyet adalah Cacar Monyet mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Baca Juga: SssTiktok, Download Gratis Video TikTok Sepuasnya tanpa Watermark: Cepat, Mudah, dan Dijamin Aman DISINI!

Namun untuk cacar air tidak mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Perlu diperhatikan bahwa dalam 1-3 hari setelah demam terkadang akan muncul ruam tubuh.

Ruam ini akan muncul dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyakit ini biasanya akan berlangsung selama 2-4 minggu.

Pada Negara-negara Afrika penyakit cacar monyet ini diketahui dapat menyebabkan kematian antara 1 dari 10 orang yang terjangkit penyakit ini.

Baca Juga: Viral, Mahasiswa UGM Pulang KKN Diantar Satu Kampung ke Bandara, Warga Sampai Nangis Masal

Untuk masa inkubasi cacar monyet berkisar dari 6 hingga 13 hari, tapi bisa juga 5 hingga 21 hari.
- Demam akut >38,5°C

- Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)

- Lesi cacar (benjolan berisi air atau nanah di sekujur tubuh)

- Nyeri otot/Myalgia

- Sakit punggung

- Asthenia (kelemahan tubuh)

Baca Juga: Gratis! Ini Link Download Lagu MP3 MP4 Mudah Tanpa Aplikasi, Simpan Lagu Youtube Favorit Anda

Berikut cara untuk mencegah penyakit Cacar Monyet:

- Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).

- Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.

- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi

Baca Juga: Otopsi Ulang Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Berang: Tidak Independen, Hasilnya Tidak Benar

- Memasak daging dengan benar dan matang.

- Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

- Terakhir Istirahat yang cukup dan dengan tetap berolahraga agar imunitas tubuh anda terjaga.

Demikian informasi dari Gejala dan cara pencegahan penyakit cacar monyet atau Monkeyfox.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler