Saat ini tren digital nomad dimanfaatkan berbagai negara untuk menarik kunjungan wisatawan, tak terkecuali di Indonesia.
Bahkan tren digital nomad digadang-gadang menjadi salah satu cara meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Riset Digital Frontiers 3.0 Study yang dirilis 15 April 2021 menyebutkan, dari 80% digital explorers, sekitar 64% di antaranya adalah tenaga kerja milenial yang menganggap bekerja bisa dilakukan di mana saja.
Ini artinya tren digital nomad bakal mempengaruhi gaya hidup masyarakat ke depan. Lebih dari 70% responden percaya mereka bisa tetap produktif meskipun bekerja di luar kantor.
Baca Juga: Hasil Seleksi UM Mandiri UIN Makassar 2021 diumumkan Siang ini, Segera Cek Nama Kamu di Link Ini
Jaringan Internet, Syarat Utama!
Ada beberapa indikator menentukan beberapa negara atau daerah cocok untuk dijadikan destinasi digital nomad.
Mulai dari akses dan kecepatan jaringan internet, biaya sewa apartemen atau penginapan, kesulitan bahasa, keterbukaan pada pelaku digital nomad, biaya serta akses ke visa kerja, dan lama visa kerja jarak jauh.
Melihat indikator tersebut tentunya jaringan internet menjadi syarat yang utama.