Gejala Rabun Dekat, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya Agar Mata Tidak Mengalami Masalah

- 19 November 2021, 10:16 WIB
Gejala Rabun Dekat, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya Agar Mata Tidak Mengalami Masalah
Gejala Rabun Dekat, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya Agar Mata Tidak Mengalami Masalah /Unsplash.com/Lensabl

JURNAL MEDAN - Rabun dekat adalah gangguan pada mata yang menyebabkan penderita tidak bisa melihat objek dekat dengan jelas.

Benda dari dekat terlihat buram namun biasanya benda yang jauh justru terlihat dengan jelas.

Dalam istilah medis rabun dekat disebut juga dengan hyperopia, sering dikaitkan sebagai masalah pembiasan. Mata menjadi mudah lelah jika mengalami rabun dekat.

Baca Juga: Bocoran 'Cinta di Dalam Perjodohan' Episode 5 Hari Ini: Nayla Mulai Suka Pada Gio, Azka Jadi Pecundang?

Ada saja gejala rabun dekat?

Rabun dekat umumnya terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Ini terjadi akibat berkurangnya kemampuan mata seiring bertambahnya usia.

Namun sebagian kecil kasus rabun dekat juga bisa terdapat pada anak-anak atau juga bisa terlahir dengan kondisi ini.

Lensa mata anak-anak lebih fleksibel dibandingkan orang dewasa, sehingga anak-anak yang menderita rabun dekat tidak selalu memiliki masalah dengan penglihatan mereka.

Namun rabun dekat pada anak-anak harus segera diatasi karena bisa menimbulkan komplikasi, seperti mata malas (amblyopia) atau mata juling (strabismus).

Baca Juga: Sinopsis Cinta di Dalam Perjodohan 19 November 2021: Gio Terus Mengejar Cinta Nayla, Wilona Kena Tampar!

Segera periksakan kondisi mata anak ke dokter untuk mengetahui apakah ada masalah pada penglihatannya.

Berikut adalah beberapa gejala rabun dekat:

1. Sakit Kepala.
2. Harus mengerlingkan mata untuk melihat dengan jelas.
3. Mata berair atau berwarna kemerahan.
4. Kesulitan untuk membaca.
5. Mata terasa lelah usai fokus melihat objek dekat, seperti menggunakan komputer atau membaca.
6. Objek jauh terlihat jelas, tapi objek dekat tampak tidak fokus dan buram.

Baca Juga: 9 Potret Cantik dan Seksi Neha Marda, Sosok Bibi Gehna di Balika Vadhu yang Bikin Kaum Lelaki Tercengang!

Penyebab Rabun Dekat

Rabun dekat terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus di dalam retina, tapi terfokus di belakangnya.

Hal ini terjadi karena kornea terlalu datar atau kurang melengkung, lensa yang kurang tebal, dan bola mata terlalu pendek.

Lensa mata mencoba memperbaiki masalah pembiasan yang terfokus di belakang retina dengan cara menjadi lebih tebal.

Namun pada penderita rabun dekat, hal ini tidak cukup efektif. Hasilnya penglihatan akan menjadi buram karena cahaya tidak bisa terfokus dengan benar.

Baca Juga: Tanda Penyakit Usus Buntu, Ini Gejalanya: Segera ke Dokter Jika Alami Hal Berikut

Beberapa faktor yang menyebabkan rabun dekat:

1. Genetika. Sebagian orang diwariskan penyakit rabun dekat oleh orang tua.

2. Usia. Rabun dekat lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun, namun masih ada kemungkinan bisa dialami oleh usia berapa saja.

Selain beberapa faktor yang disebutkan di atas, ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya rabun dekat, yaitu tumor di sekitar mata, diabetes, masalah pembuluh darah di retina atau foveal hypoplasia, dan mata yang tidak berkembang sempurna saat bayi masih di dalam kandungan atau disebut sindrom mata kecil.

Baca Juga: Nih, Twice Beri Diskon Besar Untuk Harga Album Digital Terbaru

Kebanyakan gangguan penglihatan pada anak-anak masih bisa disembuhkan, itu sebabnya penting untuk mendeteksi sejak dini dengan melakukan pemeriksaan mata pada anak-anak secara rutin.

Kerusakan mata permanen dapat terjadi jika tidak melakukan pengobatan.

Tes mata dilakukan untuk memeriksa penglihatan dan kesehatan mata yang dilakukan oleh optometrist.

Pemeriksaan mata biasanya diawali dengan pertanyaan yang akan diajukan oleh optometrist seperti apakah ada masalah penglihatan yang spesifik, dan jika ada, sudah berapa lama berlangsung.

Baca Juga: Daftar Film yang Sedang Tayang di Bioskop Kota Medan 19 November 2021 Part 1, Ada Venom Let There Be Carnage

Optometrist juga akan menanyakan apakah Anda sedang menjalani pengobatan atau menderita gangguan kesehatan tertentu.

Tes penglihatan

Tes ini biasanya dilakukan dengan Anda membaca serangkaian huruf yang pada tiap barisnya berikutnya menjadi makin kecil atau disebut dengan Snellen chart.

Tes ini bertujuan memeriksa penglihatan, baik jarak dekat maupun jarak menengah. Jika Anda menggunakan kacamata atau lensa kontak, jangan lupa untuk membawanya karena tes ini akan dilakukan dengan dan tanpa kacamata atau kontak lensa.

Tes mata

Tes ini dilakukan untuk memeriksa bagian dalam mata dengan menggunakan alat yang menyinari pupil atau biasa disebut oftalmoskop.

Baca Juga: Sinopsis 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda' Jumat 19 November 2021: Radit Merayu Kinanti, Amanda Minta Nikah di AS

Selain itu, tes ini juga memeriksa koordinasi dan gerakan mata, refleks pupil, dan jika ada kondisi seperti Diabetic retinopathy serta Glaukoma.

Jika berdasarkan hasil tes yang dilakukan diketahui bahwa ada permasalahan pada mata, biasanya optometrist akan membahas kacamata atau kontak lensa yang cocok dengan Anda.

Dan jika masalah pada mata cukup parah atau memerlukan perawatan medis lebih, Anda akan dirujuk ke dokter ahli mata atau oftalmologis.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rabun dekat yaitu:

Baca Juga: Bocoran Terpaksa Menikahi Tuan Muda: Joko Tidak Mau Buka Mulut, Radit Cari Perhatian Pada Kinanti

1. Lensa kontak

Lensa kontak dapat digunakan untuk mengatasi rabun dekat dan memiliki fungsi yang sama seperti kacamata, namun karena ringan dan tidak terlihat, beberapa orang lebih memilih menggunakan lensa kontak dibandingkan kacamata.

Konsultasikan dengan optometrist untuk mengetahui lensa kontak yang sesuai dengan Anda, karena lensa kontak tersedia dari berbagai bahan dan desain.

Infeksi mata dapat terjadi jika tidak menjaga kebersihan lensa kontak dengan baik. Tanyakan kepada dokter atau optometrist tentang cara pemakaian dan penyimpanan lensa kontak yang baik dan benar.

2. Kacamata

Kacamata yang digunakan untuk mengatasi rabun dekat memiliki lensa yang ujungnya lebih tebal dibandingkan bagian tengah atau disebut dengan lensa cembung, yang bisa membuat fokus secara akurat karena sinar cahaya akan jatuh di atas retina.

Baca Juga: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda 19 November 2021: Anita Angkat Kaki Dari Rumah, Kinanti Bujuk Abhimana

Tingkat keparahan rabun dekat yang dialami akan berpengaruh pada ketebalan, berat, dan lengkungan lensa yang harus digunakan. Seiring bertambahnya usia, lensa mata akan makin kaku dan mungkin memerlukan kacamata yang makin kuat.

3. Operasi

Operasi yang paling dapat diandalkan untuk mengatasi rabun dekat adalah operasi laser untuk meningkatkan lengkungan kornea agar cahaya bisa lebih terfokus.

Operasi laser memiliki risiko kerusakan dan infeksi yang lebih kecil dibandingkan dengan operasi tradisional karena dalam operasi laser tidak menggunakan alat yang memasuki mata.

Rabun dekat bisa dicegah?

Rabun dekat tidak dapat dicegah, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu melindungi mata dan penglihatan.

Baca Juga: Update Kode Redeem Mobile Legends 19 November 2021 Dapatkan Hadiah Menarik Tank Emblem Fragment dari Moonton

1. Mengonsumsi makanan yang bernutrisi lengkap.
2. Menggunakan penerangan atau pencahayaan yang baik.
3. Jangan merokok.
4. Memeriksakan kondisi mata secara rutin.
5. Melindungi mata dari sinar matahari langsung.
6. Menggunakan kacamata yang tepat.
7.Mengendalikan gangguan kesehatan kronis seperti Diabetes.
8. Mengenali gejala gangguan pada mata.
9. Komplikasi Rabun Dekat

Rabun dekat dapat menyebabkan beberapa komplikasi atau masalah seperti berikut ini:

Baca Juga: Terbaru! Balika Vadhu Hari Ini, 19 November 2021: Jagdish dan Anandi Resmi Bercerai, Gauri Pikirkan Warisan

1. Amblyopia atau mata malas. Hal ini terjadi akibat mata juling atau gangguan mata lainnya, seperti Katarak yang menyebabkan salah satu mata menjadi lebih dominan.

Strabismus atau mata juling. Hal ini terjadi ketika kedua mata fokus pada objek yang berbeda, diakibatkan oleh tidak sejajarnya posisi kedua mata.

2. Hambatan keselamatan. Jika rabun dekat tidak ditangani dengan benar sebaiknya jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin berat demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

3. Berkurangnya kualitas hidup. Rabun dekat mungkin akan membatasi rutinitas yang harus dilakukan dan memengaruhi kualitas hidup.

Baca Juga: Terbaru! 7 Tips Belanja Online Agar Aman dan Nyaman dari ESET

Komplikasi rabun dekat pada orang dewasa jarang terjadi, sedangkan penglihatan ganda atau diplopia, fokus berlebih, mata malas, dan mata juling lebih sering dialami oleh anak-anak yang menderita rabun dekat tingkat parah.

Sumber: Aplikasi kamus Penyakit dan Apotek Hidup ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah