Network
JURNAL MEDAN - Berikut cerita mistis Rumah Hantu Darmo yang telah menjadi urban legend di Surabaya, yang sudah tidak berpenghuni sejak tahun 1988.
Pada tahun 1997 Rumah Hantu darmo tersebut terbakar dan tidak diketahui apa penyebabnya, julukan rumah hantu karena banyak warga yang telah mendapatkan kejadian mistis rumah tersebut.
Hal tersebut dipertegas oleh penuturan dari satpam komplek setempat, yang mana pernah melihat penjual nasi goreng keliling berhenti di rumah hantu darmo dan menggoreng sekaan ada seseorang yang membeli.
Selengkapnya, inilah cerita mistis rumah hantu Darmo Surabaya, dilansir jurnalmedan.pikiran-rakyat.com melalui TikTok @anggunbacarita.
Ketika tukang nasi goreng siap menyajikan masakannya, dirinya pun masuk ke dalam rumah tersebut namun setelah beberapa lama tukang nasi goreng keluar sambil ketakutan.
Satpam tersebut pun langsung bertanya apa yang sebenarnya terjadi, dan dijawab oleh tukang nasi goreng.
"Ada seorang perempuan dari dalam rumah yang memesan 7 porsi nasi goreng," ujar tulang nasi goreng.
Namun setelah pesanannya tersebut siap disajikan dan tukang nasi goreng tersebut berjalan ke dalam Rumah Hantu Darmo dirinya kaget karena baru sadar bahwa rumah tersebut telah lama tidak berpenghuni.
Tidak hanya kejadian mistis yang dialami oleh tukang nasi goreng, bahkan seorang sopir angkot merasa ada seseorang yang memanggil dari dalam rumah tersebut bisa melewati Rumah Hantu Darmo.
Menurut rumor yang beredar di masyarakat yang telah menjadikan ini sebagai urban legend, rumah tersebut dahulu dihuni oleh keluarga kaya raya yang mana telah membuat praktek pesugihan.
Di mana dalam pesugihan tersebut mereka harus menyertakan tumbal seorang manusia pada saat malam-malam tertentu, yang mana keluarga tersebut berada pada titik lelah ataupun jenuh karena terus-menerus mencari tumbal seorang manusia.
Dan akhirnya mereka pun mengganti tempatnya dengan binatang, namun keluarga tersebut sadar bahwa tumbal yang mereka laksanakan tersebut tidak memenuhi syarat, yang membuat mereka menjadi khawatir akan keselamatan keluarga mereka.
Di mana mereka akhirnya memutuskan untuk tidak melaksanakan lagi tumbal tersebut dan kabur ke luar pulau dengan mengendarai kapal laut, namun naasnya mereka sekeluarga harus tewas tenggelam karena kapal laut mereka tenggelam.
Bahkan menurut kabar yang beredar kapal laut yang mereka tumpangi tersebut belum ditemukan hingga saat ini.***
