JURNAL MEDAN - Sebuah video viral di TikTok memperlihatkan seorang mahasiswa yang diusir oleh dosen karena mengaku dirinya adalah non biner alias gender Netral.
Peristiwa viral tersebut diketahui terjadi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar saat pelaksanaan pengenalan kampus untuk mahasiswa baru (Maba) Unhas.
Lalu apa itu Gender Netral atau Non Biner yang membuat dosen di Unhas mengusir mahasiswanya? Apakah Non Biner sama dengan Transgender dan Interseks?
Diketahui, peristiwa pengusiran mahasiswa yang mengaku non biner tersebut terjadi saat sesi pengenalan kehidupan Kampus Fakultas Hukum Unhas.
Dilansir dari Tiktok @asumsico, Maba berinisial MNA itu mengatakan jika dirinya berjenis kelamin laki-laki, tapi tak menganggap ia masuk kategori laki-laki atau perempuan.
Akhirnya dosen yang bertanya kepada Maba MNA, segera memanggil panitia dan meminta MNA untuk membawa tasnya keluar ruangan.
Hal inilah yang membuat peristiwa tersebut ramai di media sosial.
Lantas apa itu non biner? Dikutip dari Healthline non biner atau non-binery secara sederhana dapat diartikan berbeda bagi orang yang berbeda.
Istilah non biner biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki identitas gender yang tidak dapat digambarkan secara eksklusif sebagai laki-laki atau perempuan.
Bagi beberapa orang yang mengaku non biner, mereka merasa sebagai pria dan perempuan. Tapi sebagian yang lain sebaliknya, mereka merasa gender mereka bukan laki-laki atau perempuan.
Non-biner juga dapat digunakan sebagai istilah umum, yang mencakup banyak identitas gender yang tidak sesuai dengan biner pria-perempuan.
Nonbiner dapat berada di antara ataupun di luar dua gender tersebut. Dalam konteks ini, identitas gender merujuk pada persepsi internal seseorang.
Dengan kata lain, identitas gender bagi non biner sangat tergantung dari bagaimana mereka memandang dirinya, bukan berdasarkan kondisi biologis.
Secara medis, kelompok non biner tetap dianggap sebagai pria ataupun wanita.
Hanya, mereka sendiri tidak mengasosiasikan dirinya ke dalam gender pria atau wanita.
Dengan kata lain, kelompok non binary atau genderqueer tidak mengakui jenis kelaminnya secara spesifik, terlepas dari apa pun penampilan fisiknya.
Kelompok nonbiner menganggap dirinya memiliki dua jenis kelamin sekaligus, meskipun mereka sebenarnya punya satu jenis kelamin atau dua sekalipun (interseks).
Menurut Nottingham Center Gender Dysphoria, identitas gender tidak sama dengan jenis kelamin yang ditentukan dari kondisi biologis.
Indentitas gender adalah cara pandang seseorang terhadap dirinya atau bagaimana seseorang menilai jati dirinya.
Gender sendiri adalah istilah yang terbentuk dari budaya dan lingkungan sosial, bukan menyatakan jenis kelamin seperti laki-laki karena memiliki penis atau perempuan punya vagina.***