Network
JURNAL MEDAN - Bunda mungkin sudah familiar dengan istilah restroom training untuk anak. Berikut ini tips dan trik untuk latihan yang sukses.
Ya, restroom training adalah kegiatan pembentukan kebiasaan kontrol buang air kecil( BAK) dan buang air besar (BAB) secara mandiri ke kamar mandi.
Namun, meskipun terlihat sederhana, mengajarkan anak untuk memakai restroom itu penting.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Selasa 7 Februari 2023: Kurangi Kecemasan dan Tetaplah Optimis dalam Bekerja
Melatih anak restroom training tidak mudah dan butuh kesabaran ekstra dari orang tua.
Tidak hanya kesiapan orang tua yang penting dalam restroom training, tetapi mengetahui tanda- tanda anak siap juga penting.
Anak yang berusia dini belum mampu memahami restroom training sehingga pengajaran tidak optimal.
Beberapa tanda yang dapat digunakan untuk mengetahui kesiapan anak dalam restroom training diantaranya Anak siap secara fisik.
Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Dewa 19 Separuh Nafas, Yuk Nyanyi Bareng!
Cara mengamati kesiapan anak untuk restroom training dilihat dari ciri fisiknya.
Patokan usia tiap anak tidak bisa disamaratakan karena perkembangan anak berbeda- beda.
Namun, setidaknya anak yang dilatih untuk menggunakan restroom sudah bisa mandiri berjalan, duduk, serta membuka pakaian.
Selain itu, anak juga dapat duduk tenang saat buang air. Sudah memahami perintah sederhana.
Baca Juga: Update Terbaru Gempa Turki-Suriah: Lebih dari 3000 Orang Meninggal Dunia
Seiring perkembangan usianya, kemampuan anak meningkat dalam memahami perintah sederhana.
Salah satu tanda anak siap restroom training yaitu mampu paham instruksi dari orang tua atau pengasuhnya.
Contohnya seperti perintah untuk membuka celana dan duduk tenang di restroom.
Orang tua bisa membantu saat anak kesulitan melepas celana.
Anak paham tanda ke restroom. Celana yang basah dan kotor sering kali membuat rasa tidak nyaman.
Lambat laun, anak merasakan hal mengganggu ini dari tubuhnya. Anak menjadi gelisah saat buang air kecil atau besar di celana.
Sensasi keinginan BAK dan BAB akan tergambar melalui ekspresi wajah, ucapan, atau tindakan.
Anak yang mengenali tanda- tanda ini merupakan tanda yang siap untuk restroom training.
Anak menahan ke restroom dalam kurun waktu cukup lama. Anak lepas popok dan bisa ke restroom sendiri melalui proses yang bertahap.
Bayi usia baru lahir masih kerap buang air, seiring berjalannya waktu orang tua akan memahami jadwal pergantian popok anak.
Jika popok bisa kering dalam kurun waktu lama, orang tua bisa memulai restroom training.
Anak yang mampu menahan ke restroom dalam waktu yang cukup lama dianggap siap untuk restroom training.
Anak memahami pentingnya ke kamar mandi. Di Indonesia, mandi pagi sudah menjadi kebiasaan sehari- hari.
Baca Juga: Nonton Download Drakor Taxi Driver Full Episode Sub Indo. Simak Sinopsis dan Ulasan Lengkapnya
Bukan hanya berfungsi untuk mandi, kamar mandi juga menjadi tempat untuk buang air.
Anak yang sudah mulai mengenali pentingnya ke kamar mandi, mulai memahami arti restroom training.
Hal ini dapat dilihat dari keinginannya untuk ikut orang dewasa ketika mereka ke kamar mandi.
Setelah mengetahui tanda- tanda anak siap untuk restroom training, orang tua bisa memulai restroom training dengan cara yang baik dan benar.
Orang tua harus memberikan dukungan dan kesabaran dalam proses ini.
Selain itu, orang tua juga harus memberikan pujian dan dorongan kepada anak ketika berhasil menggunakan restroom dengan benar.
Jangan lupa untuk selalu memberikan instruksi dan bimbingan yang jelas, agar anak dapat mengerti dan mengikuti dengan baik.***
