WNA China Dapat Izin Masuk, Ujang Komarudin: Pemerintah Tutup Telinga Karena Terjebak Perangkap Investasi

- 10 Mei 2021, 13:39 WIB
Pengamat Politik Ujang Komarudin
Pengamat Politik Ujang Komarudin /jurnalmedan.com/Dokumen Pribadi/Ujang Komarudin

JURNAL MEDAN - Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, tak aneh jika pemerintah Indonesia saat ini seolah-olah acuh terhadap kritik atas kedatangan WNA China yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta secara bergelombang.

Ujang menegaskan, pemerintah Indonesia tak akan bisa berbuat apa-apa lantaran telah masuk dalam perangkap jeratan investasi.

Diketahui, para WNA China itu datang dengan pesawat reguler dan tidak sedikit juga yang tiba dengan pesawat carteran. Lebih parahnya lagi, ada sekitar 85 WNA yang positif Covid-19.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah Jatuh Pada Kamis 13 Mei 2021

“Mungkin karena investasi China di Indonesia, akhirnya pemerintah tak berkutik. Biar WNI kita diperlakukan adil, mestinya WNA China disetop dulu. Agar tidak terlalu kelihatan pro-China,” kata Ujang dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin, 10 Mei 2021.

Merespon pembelaan pemerintah bahwa TKA China dibutuhkan karena keahliannya dalam dunia pertambangan seperti pembangunan smelter, Ujang menyebutnya sebagai alasan klasik.

"Toh banyak tenaga kerja Indonesia apalagi sekarang banyak di-PHK karena pandemi. Itu alasan klasik saja. Alasan yang dibuat-buat. Banyak orang ahli di negeri ini. Tapi pemerintah masih menutup mata atas kehebatan dan keahlian anak kandungnya sendiri,” kata Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Baca Juga: Desak Jokowi Evaluasi Hubungan dengan Tiongkok, Rocky Gerung Sebut TKA China di Indonesia Merangkap Jadi Intel

Akibat pemerintah tersandera investasi China, Ujang merasa khawatir para TKA asal Tiongkok itu justru akan membuat peningkatan pertumbuhan positif Covid-19.

Pasalnya, mutasi Covid-19 semakin masif terjadi di seluruh belahan dunia. Itu yang membuat kita tak berdaya. Padahal Indonesia sebelumnya telah membendung pengunjung dari India karena dikhawatirkan membawa virus mutasi.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x