JURNAL MEDAN - Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengingatkan potensi rezim yang semakin otoriter di tengah segudang persoalan bangsa.
Ubedilah Badrun mencontohkan persoalan korupsi yang merajalela, demokrasi yang semakin memburuk, performa aparat kepolisian yang semakin tidak dipercaya.
Kemudian produksi regulasi yang dikendalikan oligarki, PHK buruh yang terus terjadi, dan resesi ekonomi tahun depan berpotensi memicu meluasnya gerakan protes masyarakat.
Dalam situasi penuh gejolak protes tersebut, pemerintah bisa menganggap gejolak itu mengancam kekuasaannya yang penuh masalah, sehingga dapat membuat pemerintah semakin menampakkan perilaku otoriter.
Kecenderungan memburuknya praktek demokrasi saat pandemi covid-19 juga masih terasa, di mana pemerintah secara arogan mengabaikan aspirasi publik.
"Misalnya pengabaian atas aspirasi penolakan rakyat terhadap UU Ciptakerja. Jika tahun depan resesi ekonomi terjadi di saat yang sama performa pemerintah buruk diberbagai sektor, ini cenderung akan memicu pemerintah untuk membungkam meluasnya protes dengan cara-cara represif otoriterian," ungkap Ubedilah Badrun dalam keterangan, Jumat, 4 November 2022.
Ubed, sapaan akrabnya, mengungkapkan perlunya cara-cara berbasis ilmu pengetahuan, riset, dan gerakan perubahan yang sistemik untuk mengatasi situasi yang kompleks.