5 Puisi Singkat Sambut Hari Kemerdekaan ke-77, Penuh Makna dan Berkesan

4 Agustus 2022, 19:53 WIB
Ilustrasi Puisi Singkat Sambut HUT RI ke 77 /Unsplash/Hasyir Anshori

JURNAL MEDAN - Artikel dibawah ini merupakan 5 puisi singkat sambut Hari Kemerdekaan ke 77 penuh makna dan berkesan.

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Puisi memiliki makna tersendiri dalam setiap baitnya.

Baca Juga: 20 Referensi Pantun Sambut HUT RI ke 77 pada 17 Agustus 2022, Bisa Juga Buat Lomba Agustusan Loh!

Untuk menyambut Hari Kemerdekaan, biasanya akan diadakan lomba membaca dan menulis puisi.

Lomba membaca dan menulis puisi pada tingkat SD, SMP maupun SMA dan umum.

Berikut 5 puisi singkat sambut Hari Kemerdekaan ke 77.

Baca Juga: 20 Contoh Soal Lomba Cerdas Cermat SD Lengkap Kunci Jawaban, YUK Meriahkan Hari Kemerdekaan RI 2022

Dilansir dari berbagai sumber, 5 puisi singkat ini dapat dijadikan referensi untuk lomba membaca puisi.

1. Setajam Senjata Runcing

Diujung senjata runcing
Setajam pedang siap menyayat
Pertaruhan nyawa menentang
Mengoyah jiwa musuh hingga gentar
Pahlawan berjuang hingga raib
Meraih kemenangan untuk kebebasan
Rasa gentar dan takut terlenyapkan
Usaha sampai tumpah darah tiada usai

Kemerdekaan telah membebaskan bekapan
Kini dapat bernapas tanpa sesak
Jasa pahlawan menjadi saksi
Siap siaga hingga merdeka

2. Sukmaku Merdeka
Karya: Wiji Thukul

Tidak tergantung kepada Departemen Tenaga Kerja
Semakin hari semakin nyata nasib di tanganku
Tidak diubah oleh siapapun
Tidak juga akan dirubah oleh Tuhan Pemilik Surga

Apakah ini menyakitkan? entahlah !
Aku tak menyumpahi rahim ibuku lagi
Sebab pasti malam tidak akan berubah menjadi pagi
Hanya dengan memaki-maki
Waktu yang diisi keluh akan berisi keluh
Waktu yang berkeringat karena kerja akan melahirkan
Serdadu-serdadu kebijaksanaan
Biar perang meletus kapan saja
Itu bukan apa-apa
Masalah nomer satu adalah hari ini
Jangan mati sebelum dimampus takdir
Sebelum malam mengucap selamat malam
Sebelum kubur mengucapkan selamat datang
Aku mengucap kepada hidup yang jelata

M E R D E K A ! !

3. Merdeka atau Mati

Genangan darah tumpah di atas tanah tak bertuan
Beratus-ratus nyawa melayang
Bergelimpangan di atas tanah tak bertuan

Sebuah tanah lapang yang dahulu
Menjadi medan perang
Seorang pejuang berteriak lantang

Mengangkat tinggi panji kemenangan
Gagah berani memegang senjata
Melawan penjajah hina dan nista
Dua kata menjadi pilihan
Merdeka atau mati
Tak ada lain selain itu

Kecuali merdeka atau mati
Hujan peluru memberondong tubuh kekarnya
Tetap tegak meski tubuh berlubang

Tertembak peluru tajam
Darah bercucuran membanjiri medan perang
Meski namamu tak kami kenal
Meski jasadmu tertimbun bersama gundukan tanah
Atau ragamu berserakan hancur lebur
Terkena ledakan senjata penghancur

Namun kau lah pahlawan sejati kami
Yang telah mengorbankan jiwa dan ragamu
Demi sebuah hak kebebasan

Yakni kemerdekaan
Sekali lagi lantangkan dua pilihan!
Merdeka! atau mati!

4. Hari Itu, Bangsaku Bahagia
(Karya: Asty Kusumadewi)

Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya

Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua
Penjajahan dimana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa
Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk Merdeka!

Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Hari Itu Bangsaku Bahagia
17 Agustus 1945
Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara

5. Kemerdekaan Ini

Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan
Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis
Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantu
Kemerdekaan ini adalah darah
Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan tergadai
Kemerdekaan ini adalah nyawa
Karena di Indonesia ini, beratus ratus tahun silam nyawa melayang
Semuanya untuk Indonesia
Semuanya untuk senyum anak Indonesia
Semuanya untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Itulah 5 puisi singkat sambut Hari Kemerdekaan ke-77, penuh makna dan berkesan.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler