JURNAL MEDAN - Udah ada yang dengar tentang Trauma otak? Trauma otak ini sering terjadi akibat cedera otak, termasuk pendarahan dan syok hebat (getaran dan memar otak).
Cedera-cedera ini diklasifikasikan menurut tingkat keparahan atau tipe cedera, misalnya trauma. Ditambah lagi, cedera dapat juga diklasifikasikan menurut tingkat keretakan tengkorak, cedera otak, atau lokasi pendarahan dalam.
Trauma otak umumnya terjadi pada orang-orang di bawah usia 35 tahun dan pada lansia. Kejadian pada pria dua kali lipat lebih umum terjadi dibandingkan pada wanita.
Apa saja tanda-tanda dan gejala Trauma otak?
Gejala dari Trauma otak tergantung pada tipe dan tingkat keparahan dari cedera. Gejala-gejala dapat terjadi langsung atau berkembang secara perlahan. Orang-orang dengan Trauma otak ringan dapat juga kehilangan kesadaran sementara.
Gejala-gejala lain yang terkait termasuk Sakit Kepala, gangguan perilaku, Pusing, Vertigo, Tinnitus, dan kelelahan. Pasien juga dapat mengalami Gangguan Tidur dan gangguan emosional, kesulitan dalam mengingat, kesulitan berkonsentrasi, memperhatikan, atau berpikir.
Apa penyebab Trauma otak?
Trauma otak dapat terjadi karena benturan tiba-tiba pada kepala atau saat sesuatu membentur otak. Penyebab umum adalah cedera pada kepala, kecelakaan mobil, jatuh, diserang/dipukul, atau olahraga. Dapat juga terjadi karena tembakan peluru di kepala dan objek lain seperti pisau atau tulang di kepala.