Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru. Tema Menyikapi Tahun Baru Masehi Dalam Pandangan Islam

- 25 Desember 2022, 20:52 WIB
Teks Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru. Tema Tahun Baru Masehi Dalam Pandangan Islam
Teks Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru. Tema Tahun Baru Masehi Dalam Pandangan Islam /Pixabay

Beliau mengatakan, ”Perayaan tahun baru tersebut bukan milik umat Islam. Tahun baru Masehi adalah tahun umat Kristiani yang menghitung awal tahun dari kelahiran Nabi Isa (Yesus).

Oleh karena itu, tidak ada hubungan dan kepentingan umat Islam dengan pergantian tahun yang dimulai pukul 00.00 pada tanggal 31 Desember itu.

Jadi, umat Islam tidak baik dan tidak perlu merayakan apa pun berkenaan dengan pergantian tahun. Jika pergantian tahun Masehi berkenaan dengan mengisi liburan kerja dan sekolah, maka isilah dengan hal-hal yang positif.”[ii] Demikianlah penjelasan KH.Cholil Nafis hafizhahullah.

Bila demikian halnya, lantas bagaimana sebaiknya kita mensikapi tahun baru masehi yang oleh kebanyakan orang dirayakan setiap tahun, karena dianggap memiliki nilai spresial dan hari yang membahagiakan.

Bila mengacu kepada penjelasan KH. Cholil Nafis, maka sebagai umat Islam yang teguh memegang tuntunan agamanya dan sunnah Nabi Muhammad ﷺ, sikap umat Islam adalah tidak ikut-ikutan merayakan hari pergantian tahun baru masehi.

Alasannya paling tidak ada beberapa poin:

Agar kita tidak melakukan tasyabbuh atau menyerupai orang-orang ahli kitab dalam hal-hal yang merupakan ciri khusus dalam keyakinan mereka.
Sudah sama-sama kita ketahui bahwa Rasulullah ﷺ sangat kuat semangatnya dalam mendorong kaum Muslimin untuk meyelisihi ahli kitab dan melarang mereka menyerupai ahli kitab atau tasyabbuh bil kuffar.

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Siapa saja yang menyerupai suatu kaum (bertasyabbuh), maka dia termasuk bagian dari mereka.” [Hadits riwayat Ahmad 2/50 dan Abu Dawud no. 4031. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih di dalam Shahih Sunan Abi Dawud]

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah ﷺ bersabda,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x