Network
JURNAL MEDAN - Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengingatkan PT LIB dan PSSI untuk tidak menganggap sepele kasus perbedaan hasil tes PCR.
Ia meminta pihak operator BRI Liga 1 untuk menjelaskan secara medis dan ilmiah. Kenapa bisa terjadi perbedaan hasil tes PCR yang jelas-jelas merugikan klub dan kompetisi.
"Sayangnya, LIB tak bisa memberikan penjelasan secara ilmiah dan medis soal perbedaan hasil tes. Akhirnya jadi bola liar. Banyak opini yang muncul bahwa hasil tes PCR banyak direkayasa untuk kepentingan tertentu," kata Akmal Marhali kepada Jurnal Medan, Senin, 7 Februari 2022.
Baca Juga: Jawaban PT LIB Soal Kisruh Tes PCR Persebaya Surabaya, Kuncinya Hanya Satu: KOMUNIKASI!
Kasus ini menghangat sejak manajemen Persebaya Surabaya mengungkap perbedaan hasil tes PCR dari yang dilakukan oleh Satgas Covid 19 PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan yang dilakukan tes PCR secara mandiri.
Dan masalah tidak hanya menimpa Persebaya saja, tetapi juga klub-klub lain. Perbedaan hasil tes yang dilakukan LIB dan Persebaya juga sempat dialami juga oleh striker Arema FC, M. Rafli.
Tes PCR yang dilakukan bersama Timnas hasilnya positif, tapi tes mandiri di RSU Bali Jimbaran hasilnya negatif.
"Harusnya LIB bisa menjelaskan secara medis dan ilmiah kenapa perbedaan bisa terjadi agar bisa diterima klub bahkan masyarakat. LIB punya Satgas yang terdiri dari para dokter. Ini harusnya diberdayakan untuk memberukan jawaban secara medik," jelas Akmal.
