Dalam isak tangisnya, ucapan dan doa sang gadis akhirnya dikabulkan, seketika tubuhnya berubah menjadi ikan dan ia pun berenang dengan lincahnya.
Ikan atau Ihan Batak ini sangat jarang ke permukaan air dan dianggap sebagai jelmaan Boru Siagian.
Keyakinan masyarakat lokal inilah sampai sekarang yang membuat Mual Sirambe dikenal sebagai habitat Ihan Batak yang dinilai sakral.
Pada suatu hari ada warga luar yang menjala Ihan Batak dimulai sirambe tanpa permisi kepada petua adat Desa Bonan Dolok.
Kemudian dua warga yang mengetahui kejadian itu langsung melaporkan kepada petuah dan aparat desa tetua desa.
Meminta agar mereka meminta maaf dengan membawa indahan (nasi) atau memberikan makan sebagai permintaan maaf dari kesalahan yang mereka lakukan.
Baca Juga: PSMS Medan Sambut Kedatangan Pemain Baru Saat TC di Berastagi
Mereka datang meminta maaf sambil margondang di Mual Sirambe.
Begitulah aturan yang diturunkan dari orang tua terdahulu, sifatnya mengikat dan tak satupun warga Bonan Dolok yang berani melanggar aturan tersebut.