JURNAL MEDAN - Tiga Matra angkatan bersenjata Swiss resmi melarang penggunaan WhatsApp.
Sebagai gantinya personil militer Swiss disarankan menggunakan platform dalam negeri Threema. Platform lain juga diperbolehkan seperti Telegram dan Signal.
Menurut militer Swiss platform Threema yang sangat disarankan karena bersifat open source dan yang paling penting telah menerapkan enkripsi end to end.
Threema juga tidak menggunakan iklan dalam operasionalnya.
WhatsApp dianggap berbahaya karena tunduk kepada regulasi Amerika Serikat (AS) yang berhak mengakses WhatsApp meskipun server berada di luar negeri.
Larangan dan rekomendasi dari militer Swiss tersebut berlaku "untuk semua orang". Termasuk orang-orang yang mengikuti wajib militer dan melakukan dinas militer.
Juru bicara militer Daniel Reist mengatakan kepada AFP bahwa personil militer sangat disarankan menggunakan Threema.
"Semua komunikasi dienkripsi ujung-ke-ujung (end to end encryption), dan aplikasinya open source," demikian keterangan Threema di situs perusahaan dilansir AFP.
Swiss sebenarnya merupakan negara netral dalam dunia kemiliteran dan keamanan internasional.
Namun regulasi negara tersebut mewajibkan semua laki-laki mengikuti wajib militer.
Daniel Reist mengatakan penggunaan aplikasi yang terenkripsi dan open source sangat penting selama operasi militer untuk mendukung rumah sakit dan program vaksinasi Covid 19.
"Swiss berupaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19," kata Reist.
Selain itu, militer Swiss juga akan menanggung biaya empat franc Swiss atau sekitar Rp60 ribu untuk mengunduh Threema.
Saat ini Threema sudah digunakan oleh badan-badan publik lain di Swiss. ***